Kabar24.id - Kargo Technologies meresmikan identitas visual baru dan meluncurkan program elektrifikasi armada logistik yang menargetkan operasional hingga 40.000 kendaraan listrik pada 2035.
Perusahaan juga mengumumkan pengoperasian lebih dari 500 EV pada 2025 dan 2.500 EV pada 2026 sebagai fondasi awal menuju armada listrik terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Download Logo Hari Jadi Banyuwangi 2025 ke-254 Bertema Tandang Bareng
Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menghadirkan rantai pasok hijau dan sistem logistik berbasis AI di kawasan.
Baca Juga: 712 Orang Meninggal, 507 Hilang: BNPB Ungkap Pembaruan Korban Bencana Sumatera
Kargo menegaskan bahwa penggunaan kendaraan listrik membuka peluang modernisasi logistik yang lebih terukur, efisien, dan rendah emisi.
CEO dan Founder Kargo Technologies, Tiger Fang, menyebut transformasi ini sebagai langkah untuk menjadikan logistik sebagai sistem terintegrasi yang dapat dianalisis secara menyeluruh.
Baca Juga: Sido Muncul Salurkan CSR Rp900 Juta untuk Pemulihan Korban Bencana di Sumatera
Kargo bekerja sama dengan sejumlah pelanggan besar seperti SPX, Astro, Teleport, dan Modena untuk mengalihkan sebagian jaringan pengiriman ke armada listrik.
Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi emisi, menekan biaya operasional, dan memperkuat reliabilitas layanan logistik.
Baca Juga: Weton Jawa Rabu Wage 3 Desember 2025 Ungkap Watak, Arah Rezeki, dan Ramalan Nasib Lengkap
Transisi EV juga dirancang untuk mendukung target dekarbonisasi sejalan dengan Permen ESDM No 10/2025 dan Perpres No 112/2022.
Kargo Tech menegaskan visinya melalui pembangunan “Electrified Silk Road” sebagai jaringan logistik berbasis AI yang menghubungkan Asia Tenggara, Tiongkok, dan Timur Tengah.
Jalur ini dirancang memanfaatkan armada listrik dan platform digital sebagai penghubung perdagangan yang lebih bersih dan cepat.