news

Status Awas di Semeru Belum Dicabut, Warga Diminta Jauhi Radius 8 Km dan Ancaman Lahar Dingin

Sabtu, 22 November 2025 | 08:10 WIB
Menyoroti fakta terkini terkait bencana erupsi pada kawasan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. (X.com/@WeatherMonitor)

Kabar24.id — Status aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih berada pada Level IV atau Awas. Pemerintah tetap meminta warga menjauhi zona berbahaya yang ditetapkan sejak erupsi besar terjadi pada Rabu, 19 November 2025.

Kepala PVMBG Priatin Hadi Wijaya mengatakan pembatasan radius tetap diberlakukan ketat untuk keselamatan warga. Ia menegaskan masyarakat harus mematuhi aturan dan tidak memasuki zona larangan.

Baca Juga: Benang Kusut Tambang Maluku Utara: Tumpang Tindih Izin hingga Perang Korporasi

“Status masih level 4 dan rekomendasi masih di radius 8 kilometer,” ujar Hadi. Ia juga menyebut sektor tenggara hingga selatan masih dibatasi hingga 20 kilometer.

Menurut Hadi, radius bahaya bisa berubah mengikuti kondisi gunung. Evaluasi dilakukan oleh tim ahli yang memantau perkembangan aktivitas vulkanik.

Saat ini, PVMBG memonitor 69 gunung api aktif di Indonesia secara real time. Dari seluruhnya, Semeru menjadi satu-satunya gunung yang berada di Level IV.

Baca Juga: Sindikat Balpres Ilegal Terbongkar: 439 Bal Disita, Polisi Telusuri Jejak TPPU

“Harapan saya adalah tetap tenang,” kata Hadi. Ia menyebut laporan aktivitas Semeru diperbarui setiap enam jam oleh pengamat gunung api.

Ancaman Lahar Dingin Masih Tinggi

Selain erupsi langsung, PVMBG memperingatkan potensi lahar dingin akibat hujan yang mengguyur wilayah Semeru. Material vulkanik dinilai mulai menumpuk dan rentan terbawa air hujan.

“Yang kami khawatirkan saat ini adalah potensi bencana kedua,” ujar Hadi. Dalam 12 jam terakhir, tercatat 36 hingga 45 kali aktivitas erupsi.

Hadi menyebut aliran air yang membawa material vulkanik dapat bergerak cepat ke sungai berhulu di puncak Semeru. Karena itu, aktivitas masyarakat termasuk tambang pasir dilarang di radius 20 kilometer arah tenggara hingga selatan.

“Area steril sejauh 8 kilometer tetap diberlakukan,” lanjut Hadi. Zona ini menjadi jalur potensi lontaran batu pijar.

Erupsi 5,5 Km Picu Status Awas

Halaman:

Tags

Terkini