Kabar24.id - Gunung Semeru di Lumajang mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu siang. Aktivitas meningkat dan status gunung dinaikkan dari Siaga menjadi Awas pada sore hari.
Erupsi terjadi sekitar pukul 14.13 WIB. Status dinaikkan pukul 17.00 WIB setelah aktivitas vulkanik terus meningkat.
Baca Juga: Semeru Naik Level Awas, Polres Malang Siagakan 60 Personel di Perbatasan
BNPB menyebut kenaikan level berkaitan dengan potensi bahaya. Proses pengungsian juga menjadi pertimbangan utama.
Pusdalops BNPB mencatat tiga desa terdampak APG. Ketiganya berada di wilayah Kabupaten Lumajang.
Desa Supit Urang dan Oro-Oro Ombo berada di Kecamatan Pronojiwo. Desa Penanggal berada di Kecamatan Candipuro.
Baca Juga: Wakapolri Akui Polisi Lambat Respons Laporan, Bandingkan dengan Damkar
Sebanyak 300 warga telah dievakuasi sejak malam hari. Evakuasi dilakukan BPBD, TNI, Polri, dan unsur lain.
Lokasi pengungsian dilengkapi fasilitas dasar. Layanan medis dan logistik juga disiapkan pemerintah.
Bupati Lumajang Indah Amperawati menetapkan status tanggap darurat. Masa tanggap darurat berlaku tujuh hari.
Aturan tersebut berlaku sejak 19 hingga 25 November 2025. Fokusnya adalah evakuasi dan penanganan warga terdampak.
Indah menyebut tujuan kebijakan ini melindungi masyarakat. Ia menegaskan pemerintah harus bergerak cepat dan terkoordinasi.
Sementara itu, 178 pendaki dikabarkan terjebak di Ranu Kumbolo. Data tersebut disampaikan Balai Besar TNBTS.
Jumlah pendaki terdiri atas 137 pendaki dan satu petugas. Termasuk dua saver dan tujuh PPGST.