Kabar24.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah DPR mengusulkan skema bantuan tunai menggantikan distribusi makanan.
Program ini sejak awal dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak usia dini dengan menyediakan makanan siap santap.
Baca Juga: 1,9 Juta Penerima Dicoret, Begini Cara Cek Bansos PKH dan BPNT 2025
Namun pelaksanaannya di lapangan masih menimbulkan sejumlah kendala, termasuk soal distribusi dan pengawasan mutu makanan.
Usulan perubahan datang dari beberapa anggota DPR yang menilai skema uang tunai lebih efisien dan transparan.
Baca Juga: Hadiri Sidang Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo Dijadwalkan Beri Pidato
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah tetap memilih distribusi makanan siap santap sebagai opsi terbaik saat ini.
Ia menyebut berbagai ide yang muncul tetap dihargai, namun keputusan pemerintah didasarkan pada pemerataan gizi anak di sekolah.
“Konsep yang sekarang dijalankan itulah yang dianggap pemerintah terbaik untuk saat ini,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Prasetyo juga mengakui program MBG masih menghadapi sejumlah catatan, terutama soal distribusi dan kualitas pengawasan.
Pemerintah menurutnya terus melakukan perbaikan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
“Bahwa masih ada catatan-catatan, ya betul kita akui. Dan akan kita terus berkomunikasi untuk terus kita perbaiki,” kata dia.
Anggota DPR Charles Honoris menilai skema uang tunai bisa mengurangi risiko makanan tidak layak konsumsi.
Menurutnya, orang tua dapat lebih memastikan kualitas gizi dan keamanan makanan anak jika dana diberikan langsung.