Kabar24.id - Perusahaan makanan dan minuman asal Swiss, Nestle baru-baru ini mengguncang publik setelah mengumumkan pemecatan CEO mereka, Laurent Freixe.
Keputusan ini diambil setelah terungkap adanya hubungan asmara antara sang CEO dengan salah satu karyawan, yang dianggap melanggar kode etik perusahaan.
Baca Juga: Duathlon Kids Banyuwangi, Ajang Sehat Anak Lewat Push Bike dan Atletik Halang Rintang
Tercatat pada Senin, 1 September 2025, saham Nestle langsung merosot lebih dari 2,5 persen usai kabar tersebut tersebar di media sosial.
Penurunan ini menambah catatan buruk kinerja perusahaan yang dalam lima tahun terakhir memang terus mengalami tekanan.
Baca Juga: Sinergi Polres Jember dan Pemuda: Bersatu Tolak Anarkisme, Jaga Kondusivitas Daerah
Dalam pernyataan resminya, Nestle menegaskan langkah ini perlu dilakukan demi menjaga tata kelola dan integritas perusahaan.
"Nilai-nilai dan tata kelola Nestle merupakan fondasi yang kuat bagi perusahaan kami. Saya berterima kasih kepada Laurent atas pengabdiannya selama bertahun-tahun," demikian pernyataan manajemen Nestle sebagaimana dikutip dari Sky News, pada Rabu, 3 September 2025.
Baca Juga: Long Weekend di Depan Mata! Ini 4 Tips Menyusun Itinerary untuk Liburan Tahun 2025
Laurent Freixe diketahui sudah bekerja di Nestle sejak 1986. Ia pernah memegang berbagai jabatan penting, termasuk sebagai kepala eksekutif di wilayah Amerika Latin sebelum akhirnya dipercaya menjadi CEO global.
Kendati memiliki rekam jejak panjang, kepemimpinan Freixe dinilai tidak mampu mengangkat kinerja saham perusahaan. Dalam masa jabatannya, harga saham Nestle anjlok hingga 17 persen, hal yang dianggap menambah kekecewaan para investor.
Menurut laporan Sky News, kasus Freixe bukan yang pertama. Tahun 2024 lalu, CEO Nestle sebelumnya, Mark Schneider juga tiba-tiba diberhentikan dari jabatannya. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai stabilitas kepemimpinan di perusahaan raksasa tersebut.
Terkini, sebagai penggantinya, Nestle menunjuk Philipp Navratil, eksekutif senior yang sebelumnya memimpin merek kopi Nespresso. Navratil dinilai memiliki pengalaman luas dan pemahaman mendalam terhadap bisnis perusahaan.
"Meski begitu, pihak Nestle tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai detail hubungan asmara Freixe maupun identitas karyawan yang terlibat. Langkah ini dianggap sebagai bentuk menjaga privasi kedua belah pihak," demikian menurut laporan Sky News.