news

IFG Bangun Ekosistem Asuransi Tangguh, Hadirkan Dialog Strategis Bersama

Kamis, 31 Juli 2025 | 16:41 WIB
Indonesia Financial Group (IFG) menyelenggarakan agenda “IFG MEDIA BRIEF: Insurance Industry Outlook - Challenges and Opportunities” di Graha CIMB Niaga, Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025. (Dok. IFG)

 

Kabar24.id - Indonesia Financial Group (IFG) sebagai Holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi yang merupakan bagian dari Danantara Indonesia, memandang pertumbuhan dan keberlanjutan industri asuransi nasional tidak dapat dilepaskan dari perannya sebagai penggerak stabilitas sistem keuangan nasional.

Memasuki Semester II tahun 2025, industri asuransi Indonesia dihadapkan pada tantangan struktural yang tidak ringan. Ketidakpastian global, tekanan inflasi, pelemahan daya beli masyarakat, serta peningkatan rasio klaim di sektor asuransi umum, menjadi faktor yang harus direspons dengan kehati-hatian dan strategi adaptif.

Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji menuturkan, asuransi berfungsi sebagai pelindung risiko yang mendukung keberlanjutan sektor produktif dan perlindungan sosial masyarakat. 

“Industri asuransi kini memikul peran strategis sebagai instrumen keuangan yang memberikan perlindung terhadap risiko. Integrasi kebijakan, pengawasan adaptif, dan literasi publik menjadi pondasi ekosistem terintegrasi.”

Baca Juga: Sekolah Rakyat, Solusi Efektif Mengentaskan Kemiskinan?

Melihat prospek industri asuransi saat ini, Denny menilai peluang tetap terbuka lebar melalui reformasi kebijakan, digitalisasi layanan, serta komitmen pemangku kepentingan dalam membangun sistem keuangan yang berkelanjutan.

"Di tengah tekanan eksternal dan domestik, industri asuransi perlu menata ulang pendekatan bisnis dengan menempatkan tata kelola, inovasi, dan integrasi sebagai fondasi utama." 

Dirinya berpandangan, industri asuransi dan dana pensiun memegang peranan strategis sebagai investor di pasar keuangan nasional, dengan kepemilikan sekitar 19% pada Surat Berharga Negara (SBN).

Mayoritas aset investasi sebesar 63 persen dialokasikan ke obligasi, sementara sisanya tersebar pada saham, deposito, dan reksa dana.

Sebagai bagian dari komitmen untuk turut mendorong penguatan ekosistem industri asuransi, IFG menyelenggarakan agenda “IFG MEDIA BRIEF: Insurance Industry Outlook - Challenges and Opportunities” di Graha CIMB Niaga, Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan ini akan menjadi ruang dialog terbuka antara IFG dan media untuk membahas prospek industri dari sudut pandang riset dan kebijakan.

Acara ini juga menghadirkan pemaparan dari para peneliti IFG Progress seperti Ibrahim Kholilul Rohman, Mohammad Alvin Prabowosunu, dan Rosi Melati yang mengulas topik seputar outlook ekonomi, performa industri asuransi jiwa dan umum, serta tantangan makro yang perlu diantisipasi para pelaku industri.

Selain menyajikan insight atau perspektif berbasis data, dengan forum IFG MEDIA BRIEF ini diharapkan akan menjadi jembatan informasi strategis bagi media dan masyarakat untuk memahami arah industri asuransi ke depan.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membangun persepsi yang lebih konstruktif terhadap industri asuransi nasional," jelas Denny.

Halaman:

Tags

Terkini