news

Ekonomi Mikro Bangkit di Malam 1 Suro, Pedagang Dupa Raup Untung Fantastis

Rabu, 25 Juni 2025 | 23:13 WIB

Kabar24.id - Malam 1 Suro selalu diperingati secara khidmat oleh masyarakat Jawa, tak terkecuali di Banyuwangi. Namun, di balik ritual penyepian dan meditasi itu, terdapat denyut ekonomi yang ikut bergerak. Salah satu buktinya terlihat dari ramainya aktivitas para penjual dupa di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng.

Ariyana (47), penjual dupa yang telah berjualan selama bertahun-tahun, mengaku kewalahan melayani lonjakan pembeli yang datang dari berbagai kota. Dalam dua hari terakhir, ia mencatat penjualan meningkat hingga sepuluh kali lipat dibanding hari biasa.

“Biasanya cuma laku 10 sampai 20 batang dupa, sekarang bisa ratusan. Bahkan ada yang beli sampai tiga juta rupiah sekali belanja,” katanya saat ditemui pada Rabu (25/6/2025).

Baca Juga: Lapas Banyuwangi Hadirkan Tes HIV Keliling, Tegaskan Komitmen Hak Kesehatan Warga Binaan

Mayoritas pembeli adalah pelaku ritual spiritual yang hendak menuju lokasi keramat seperti Alas Purwo dan beberapa hutan di Banyuwangi yang diyakini sakral. Mereka membeli dupa sebagai bagian penting dari prosesi malam 1 Suro.

Menurut Ariyana, malam tersebut dipercaya sebagai waktu yang ideal untuk menyendiri, merenung, serta menyelaraskan energi spiritual. Dupa digunakan untuk menciptakan suasana yang tenang dan mendalam selama meditasi.

“Dupa yang paling dicari itu yang tahan lama dan nggak mudah mati kalau terkena angin atau percikan air. Wangi-wangian seperti lavender, cendana, dan tunjung biru paling laku,” jelasnya.

Baca Juga: Sunwangi, Inovasi Beras Bergizi Tinggi dari Banyuwangi Siap Dukung Kesehatan Nasional

Puncak malam 1 Suro yang jatuh pada Kamis malam diprediksi akan menjadi hari paling sibuk. Ariyana optimistis bisa kembali mencetak omzet besar seperti tahun lalu yang menembus belasan juta rupiah hanya dalam semalam.

Harga dupa yang ia jual tergolong stabil meski permintaan melonjak. Rentang harga berada di angka Rp18 ribu hingga Rp90 ribu tergantung jenis aroma dan kualitas pembakaran.

Tradisi malam 1 Suro telah menciptakan peluang ekonomi baru di berbagai titik ritual. Selain pedagang dupa, usaha kecil lainnya seperti penjual bunga tabur, penjaja makanan, hingga pengelola penginapan turut menikmati berkah dari tradisi budaya ini.

Baca Juga: Modus Fake BTS Bobol Rekening, Polisi Ungkap Hacker Malaysia Kirim 15 Ribu SMS Palsu

“Bagi kami ini bukan cuma soal dagangan, tapi bagian dari menghormati tradisi. Sekaligus rezeki yang datang lewat cara yang tidak biasa,” tutup Ariyana sambil tersenyum.**

Tags

Terkini