Kabar24.id - Desa Gag di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, dikenal sebagai desa tambang nikel aktif yang dikelola oleh perusahaan nasional.
Pulau Gag sendiri merupakan bagian dari kepulauan Raja Ampat, yang dikenal dengan keindahan alamnya, khususnya ekosistem laut.
Baca Juga: Dana Desa 2025 Kabupaten Raja Ampat Capai Rp94 Miliar, Dibagi Untuk 117 Distrik Atau Desa
Selain itu, Pulau Gag juga memiliki potensi tambang nikel, yang dikelola oleh PT Gag Nikel dan beberapa perusahaan lainnya yaitu PT Anugerah Surya Pratama, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Mulia Raymond Perkasa, PT Nurham.
Disisi lain, ternyata alokasi Dana Desa 2025 untuk Desa Gag tak sebanding dengan kekayaan alam yang dimiliki. Desa itu hanya mendapat kucuran dana dibawah Rp1 miliar.
Menurut data Kementerian Keuangan RI tahun 2025, Desa Gag hanya menerima Rp988.373.000 dari total Rp94 miliar Dana Desa Kabupaten Raja Ampat.
Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan beberapa desa non-tambang yang justru mendapatkan alokasi dana lebih besar.
Baca Juga: Headset Super Mewah Hermes Seharga Rp244 Juta, Bukan Sekadar Audio Tapi Gaya Hidup
Sebagai perbandingan, Desa Saleo menerima Rp1.153.605.000 dan menjadi desa dengan alokasi Dana Desa tertinggi di Raja Ampat tahun ini.
Padahal, Desa Gag menjadi pusat kegiatan eksplorasi dan produksi tambang nikel yang memiliki nilai ekonomi besar.
Baca Juga: Stop Ancaman Tambang di Raja Ampat: Lindungi Keanekaragaman Laut dan Ekosistemnya
Desa Gag terletak di Pulau Gag, salah satu pulau terpencil yang masuk wilayah Raja Ampat.
Tambang nikel di desa ini dikelola oleh PT Gag Nikel dan telah aktif melakukan kegiatan produksi terbatas sejak awal 2000-an.