Kabar24.id - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan.
Terlebih setelah kasus keracunan MBG yang dialami para penerima manfaat di Kota Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Duka Cita Prabowo Atas Wafatnya Eddie Nalapraya, Kenang Kiprah sang Ketum IPSI di Era 80-an
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, sampai update Sabtu, 10 Mei 2025, total ada 214 korban keracunan MBG setelah laporan awalnya adalah 210.
Makanan menu MBG pun telah diuji ke lab dan hasilnya menunjukkan bahwa ada kontaminasi dari bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella.
Baca Juga: Mengenang Sosok Eddie Nalapraya, Bapak Pencak Silat Dunia Itu Kini Telah Wafat di Usia 93 Tahun
“Saya menerima laporan hasil uji lab dari Labkesda. Hasilnya memang menunjukkan beberapa bahan makanan mengandung bakteri E. coli dan Salmonella,” kata Wali Kota Bogor Dedie Rachim kepada awak media di Rumah Dinas Wali Kota Bogor pada Senin, 12 Mei 2025.
Secara spesifik, Dedie mengungkapkan bakteri tersebut dari menu telor ceplok dan tauge.
Baca Juga: Rafathar Adukan Mama Gigi Gara-Gara Malas Mandi, Dedi Mulyadi: Dijemput ke Barak Militer!
“Bakteri ini muncul dari ceplok telor yang dipakai bumbu barbeque, yang kedua dari tumis toge dan tahu yang terindikasi mengandung Salmonella,” jelasnya.
Uji lab juga dilakukan pada air yang dikonsumsi dan pemeriksaan dari reaksi tubuh para para korban.
“Air juga kita periksa, kemudian juga ada pemeriksaan langsung kepada tubuh dari siswa, yang harus kita periksa lebih mendalam,” imbuhnya