Kabar24.id - Sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur, Kawah Ijen kini menjalankan kebijakan baru dengan menutup jalur kunjungan wisata setiap Jumat pada pekan pertama tiap bulannya. Penutupan ini berkaitan dengan pelaksanaan program kebersihan lingkungan bernama “Ijen Rijig” yang juga disebut Jumat Bersih Ijen.
“Ijen Rijig” merupakan program rutin yang menggabungkan unsur lokalitas dan pelestarian lingkungan. Istilah ini berasal dari Bahasa Jawa: “Ijen” merujuk pada kawasan Gunung Ijen, sedangkan “Rijig” berarti bersih.
Makna dari istilah ini secara keseluruhan adalah aksi membersihkan Kawah Ijen dari berbagai bentuk sampah atau kerusakan lingkungan.
Program ini digelar secara berkala satu kali setiap bulan dan melibatkan berbagai pihak mulai dari petugas Taman Wisata Alam (TWA) Ijen, komunitas lokal, pendaki, hingga relawan dari luar daerah.
Tujuannya tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga alam.
Baca Juga: Prabowo dan Kebangkitan Kaum Buruh
Kegiatan Ijen Rijig meliputi pengumpulan sampah, pemeliharaan jalur pendakian, perawatan fasilitas umum, hingga edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah di kawasan wisata. Dengan tidak adanya wisatawan pada hari pelaksanaan, kegiatan ini dapat berjalan lebih optimal dan intensif.
Menurut pengelola, inisiatif ini bukan sekadar program simbolik, tetapi bagian dari strategi konservasi jangka panjang.
“Kita ingin pengunjung bisa menikmati keindahan Kawah Ijen yang bersih, bukan yang penuh sampah,” tegas Kepala Resort Ijen.
Respons dari masyarakat dan wisatawan pun cukup positif. Banyak dari mereka mendukung penutupan sementara ini sebagai langkah bijak untuk mengatasi masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan di lokasi wisata. Tak sedikit juga yang secara sukarela bergabung dalam kegiatan bersih-bersih ini.
Salah satu relawan menyebutkan bahwa kegiatan Ijen Rijig tidak hanya membersihkan kawasan, tetapi juga menyadarkan pentingnya menjadi wisatawan yang bertanggung jawab.
"Ijen Rijig bukan hanya membersihkan secara fisik, tapi juga menanamkan kesadaran agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Penutupan Kawah Ijen setiap Jumat awal bulan juga menjadi bentuk kolaborasi pemerintah daerah, pengelola, dan masyarakat dalam merawat sumber daya alam. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kawasan wisata lainnya di Indonesia untuk menerapkan pendekatan serupa.