Kabar24.id - Setiap bulan Ramadan, Masjid Agung Baiturrahman di Banyuwangi mengadakan tadarus menggunakan Al-Quran berukuran sangat besar. Al-Quran ini memiliki panjang 2 meter, lebar 1,5 meter, dan beratnya mencapai 400 kilogram.
Tradisi ini telah berlangsung sejak Al-Quran tersebut diwakafkan pada 27 Ramadan 1431 Hijriyah atau 5 September 2010. Al-Quran raksasa ini merupakan hasil tulisan tangan Drs. H. Abdul Karim, seorang pensiunan guru Pendidikan Agama Islam dari Kecamatan Genteng, Banyuwangi.
Baca Juga: Perubahan Tradisi Ngabuburit dari Masa ke Masa
Pembuatan Al-Quran ini memakan waktu enam bulan, dimulai pada 1 Februari hingga 26 Agustus 2010. Dalam prosesnya, digunakan 32 dos spidol dan 40 dos tinta, serta kertas khusus yang didatangkan dari Jepang.
Selama bulan Ramadan, tadarus dengan Al-Quran raksasa ini digelar setiap malam setelah salat Tarawih hingga pukul 22.00 WIB. Biasanya, tujuh qori’ membaca secara bergiliran, sementara dua orang bertugas membalik halaman.
Setiap malam, mereka menargetkan membaca 2 hingga 3 juz sehingga dalam satu bulan bisa khatam tiga kali.
Baca Juga: Download Template Kalender 205 Lengkap
Selain memperkuat atmosfer spiritual Ramadan, tradisi ini juga menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin melihat langsung keunikan Al-Quran raksasa tersebut.
Lebih dari sekadar ibadah, kegiatan ini juga mencerminkan semangat kebersamaan serta kecintaan masyarakat Banyuwangi terhadap Al-Quran.