Kabar24.id -- Benarkah Dana Konsultasi Hukum PT Antam Mencapai Rp60 Miliar di Tahun 2024? KPK Diminta Periksa Dirut Antam Nicolas Kanter. Berita itu dikutip dari monitorindonesia.com pada (6/2/2025).
Dalam berita tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk membuka penyelidikan terhadap Direktur Utama (Dirut) PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Nicolas D Kanter terkait kasus dugaan korupsi dana konsultasi hukum senilai Rp 60 miliar pada tahun 2024.
Dana konsultasi hukum di PT Antam, Tbk pada tahun 2024 diduga dikucurkan PT Antam kepada salah satu pihak yang merupakan kerabat dekat Dirut Antam Nicolas D Kanter. Teman dekatnya itu berinisl FR.
Dikucurkan dalam 3 Termin
Dari berita yang ditulis oleh monitorindonesi.com itu mengungkap bahwa dana konsultasi hukum sebanyak Rp60 miliar pada 2024 itu dikucurkan Nicolas Kanter sebanyak 3 termin. Setiap termin pengucuran masing-masing senilai Rp 20 miliar.
"Yang menjadi pertanyaan untuk apa dana konsultasi hukum sebesar itu? Apa saja itemnya. Rp 60 miliar itu bukan dana kecil lho," ujar sumber terpercaya di internal PT Antam itu.
Dia mengungkap, dana konsultasi sebesar itu tak masuk akal untuk satu perusahaan milik negara.
Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga didesak untuk segera melakukan audit investigasi aliran dana konsultasi hukum tersebut.
Anehnya, kata dia, dana konsultasi hukum tersebut langsung dihandle oleh Nicolas Kanter sendiri tanpa koordinasi dengan direksi lain.
"Untuk apa dana itu sebenarnya? Kasus apa yang dihadapi Nicolas Kanter sehingga harus mengeluarkan anggaran Rp60 miliar setahun hanya untuk konsultasi hukum?" ungkapnya.
Artikel Terkait
19 Orang Jadi Korban Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, Ini Cerita Istri yang Ungkap Saat Suaminya Tewas Terseret Truk
Amerika Akan Ambil Alih Gaza, Trump Tegaskan Akan Bangun Kembali Gedung yang Hancur di Gaza
Kelakar Trump Bakal Bangun Kembali Gaza yang Kini Hancur Akibat Perang hingga Netanyahu Yakin Perdamaian Israel vs Arab SaudiĀ
GERAK Gelar Diskusi "Menakar Kontribusi APBD Jakarta dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat"
AHY Ungkap Sesali Insiden yang Dinilai Kerap Berulang hingga Upaya Pemerintah Tekan Angka Laka yang Fatal