• Senin, 22 Desember 2025

3 Poin Penting Kisruh Pegawai Dikti yang Bikin DPR Mau ‘Tabayyun’ ke Menteri Satryo, dari Sindiran Lewat Spanduk hingga Kasus Pemecatan ASN

.
- Kamis, 23 Januari 2025 | 16:32 WIB
Potret unjuk rasa ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor Kemdiktisaintek pada Senin, 20 Januari 2025. (X.com/@yusuf_dumdum)
Potret unjuk rasa ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor Kemdiktisaintek pada Senin, 20 Januari 2025. (X.com/@yusuf_dumdum)

Di samping itu, Satryo menyebut lebih baik setiap pegawai berkomunikasi dengan atasannya apabila terjadi suatu persoalan.

Baca Juga: 100 Hari Kepemimpinan Prabowo Subianto, Harapan Besar Semua Anak Indonesia Bisa Makan Bergizi Gratis!

Mendiktisaintek RI itu juga menjelaskan, atasan masing-masing pegawai di Kemdiktisaintek selalu terbuka untuk diajak berdiskusi.

"Iya, tadi kan itu untuk membuat pemahaman yang sama kami dengan mereka. Ke depan, kita masing-masinglah kita berkomunikasi," jelas Satryo.

Baca Juga: 100 Hari Kepemimpinan Prabowo Subianto, Harapan Besar Semua Anak Indonesia Bisa Makan Bergizi Gratis!

"Satu kantor juga kita bisa ketemu setiap saat, bicara setiap saat. Masing-masing juga punya atasannya dan bisa diskusi," tandasnya.

Lantas, bagaimana kisruh demo pegawai ASN yang terjadi di kantor Kemdiktisaintek? Berikut ini ulasan selengkapnya.

 

 

  • Sindiran Pegawai Dikti Lewat Spanduk: Bukan Babu Keluarga!

 

Dalam kesempatan berbeda, ratusan pegawai ASN di depan kantor Kemdiktisaintek pada 20 Januari 2025, tampak membawa spanduk bertuliskan 'Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan Istri'. 

Selain itu, terdapat juga spanduk yang juga ditujukan untuk menyindir Menteri Satryo: 

Baca Juga: 100 Hari Kepemimpinan Prabowo Subianto, Harapan Besar Semua Anak Indonesia Bisa Makan Bergizi Gratis!

"Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga," teriak para ASN yang mengutarakan sindiran ke Menteri Satryo sebagaimana tertulis dalam spanduknya.

Sementara di depan gedung Kemdiktisaintek terdapat spanduk bertuliskan: 'Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat'.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X