Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S Adji, menyebut rangkaian bencana tersebut menjadi pengingat bahwa risiko dapat datang kapan saja.
Ia menegaskan bahwa proteksi asuransi bukan lagi pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Menurutnya, IFG sebagai bagian dari Danantara tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga mendorong edukasi tentang pentingnya asuransi sejak dini.
Sebagai holding BUMN di sektor asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG menyediakan produk yang relevan dengan kondisi cuaca ekstrem.
Layanan tersebut meliputi Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Properti, Asuransi Jiwa hingga skema penjaminan UMKM.
IFG menilai asuransi tidak hanya melindungi aset, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi dan keberlangsungan usaha masyarakat.
Denny menjelaskan bahwa asuransi merupakan pilar finansial yang membantu masyarakat pulih lebih cepat setelah bencana.
Ia juga menekankan pentingnya literasi nasional mengenai peran asuransi sebagai instrumen penguatan ekonomi keluarga.
Menurutnya, asuransi adalah bentuk investasi terhadap ketenangan dan keberlanjutan ekonomi jangka panjang.
IFG mengajak masyarakat untuk lebih proaktif memperkuat perlindungan diri dan aset di tengah meningkatnya risiko iklim dan bencana.
IFG menyatakan bahwa kesadaran mitigasi melalui asuransi adalah langkah strategis menuju masyarakat yang lebih siap dan tangguh menghadapi masa depan. ***
Pantau terus www.Kabar24.id untuk mendapat info terbaru.
Artikel Terkait
Status Banjir Sumatera - Aceh Belum Jadi Bencana Nasional, Ini Alasannya
Baru Pulang dari Moskow, Prabowo Mendarat di Medan untuk Percepatan Penanganan Bencana
Kisah Pison Kogoya Asal Papua Viral, Rela Batalkan Liburan Demi Bantu Korban Bencana Banjir Bandang Aceh dan Sumatera