Puan menegaskan Presiden Prabowo telah meninjau langsung lokasi bencana di beberapa titik. Evaluasi penetapan status masih dalam proses sesuai mekanisme resmi.
Puan menyampaikan bahwa pemerintah dan DPR berkoordinasi intensif terkait perkembangan situasi di lapangan. Pertimbangan status nasional harus melalui opini dan data valid dari pemda.
Sejumlah pihak menilai penetapan status nasional akan mempercepat mobilisasi bantuan. Namun keputusan akhir tetap berada di pemerintah pusat sesuai prosedur UU.
Masyarakat berharap akses wilayah terisolasi segera dipulihkan. Tim gabungan masih melakukan pencarian korban serta pemulihan fasilitas dasar.
Banjir besar di wilayah Sumatera dan Aceh menjadi salah satu bencana terparah tahun ini. Kerugian ekonomi disebut mencapai angka signifikan dalam laporan awal BNPB.
Dampak sosial di wilayah terdampak masih dalam proses pendataan. Ribuan warga mengungsi di titik yang aman sejak banjir pertama terjadi.
Tim medis terus menangani korban luka yang jumlahnya mencapai 5.000 orang. Fasilitas kesehatan di wilayah tertentu mengalami tekanan akibat tingginya jumlah pasien.
Pemerintah pusat memastikan penanganan tetap berlangsung meski status nasional belum ditetapkan. Bantuan logistik dan tim penyelamat terus dikerahkan ke lokasi terparah.
Publik menunggu keputusan final mengenai status bencana dari pemerintah pusat. Penetapan status dianggap penting untuk memperkuat koordinasi lintas lembaga. ***
Pantau terus www.Kabar24.id untuk mendapat info terbaru.
Artikel Terkait
IFG Gandeng BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar
10 Weton Ini Diprediksi Banjir Rezeki Besar Tahun Depan, Finansial Naik Daun
Banjir Bandang Kubur Sekitar 200 Rumah di Gampong Meunasah Raya, Dikira Hujan Biasa, Tetapi Gemuruh Aliran Sungai Bawa Kayu Gelondongan
Suara Prabowo Bergetar saat Bahas Banjir Bandang 2025 Aceh, Petugas Diberi Hormat