Ia menjelaskan bahwa truk BL 8013 KI membawa 500 bungkus logistik dengan muatan penuh menuju Kecamatan Langkahan.
Truk dikendarai Plt. Kepala Bidang Trantib bersama seorang anggota Satpol PP.
Menurut Iskandar, kendaraan terperosok dalam lumpur di Desa Kaki Bale sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Ia menambahkan bahwa sebagian logistik telah diturunkan karena kendaraan dalam posisi kembali pulang.
Bantuan seharusnya disalurkan ke Gampong Sarah Raja, namun terjadi kesalahan rute yang membuat truk tidak bisa menembus jalur Langkahan.
Saat truk berhenti, sekelompok masyarakat mendatangi lokasi dan mengambil logistik secara paksa.
Diduga karena frustrasi belum mendapat bantuan, massa merusak hingga membakar kendaraan tersebut.
Anggota Satpol PP yang bertugas memilih menjauh untuk menghindari risiko keselamatan karena situasi tidak terkendali.
BNPB melalui Kepala Pusat Data dan Informasi, Abdul Muhari, menegaskan bahwa truk yang terbakar bukan milik BNPB.
Ia menjelaskan bahwa BNPB berada di Aceh Utara untuk fokus pada penanganan tanggap darurat dan distribusi bantuan secara terkoordinasi.
BNPB meminta publik tidak terprovokasi dan turut menjaga kelancaran proses penanganan bencana.
Aksi pembakaran diduga karena kekecewaan warga yang belum menerima bantuan, bukan akibat kelalaian BNPB.
Pemerintah mengimbau masyarakat tetap tenang agar distribusi bantuan dapat berjalan lancar dan merata.
Sinergi pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dan berbagai pihak terus diperkuat untuk mempercepat pemulihan wilayah terdampak banjir.
Pantau terus www.Kabar24.id untuk mendapat info terbaru.
