Ia mengatakan sebagian warga mungkin sudah berjam-jam bahkan berhari-hari tidak makan sehingga bereaksi spontan.
BNPB kemudian memberikan penjelasan kepada warga bahwa bantuan akan terus dikirim secara bertahap.
Selain itu, kendala distribusi juga terjadi karena terbatasnya kapasitas logistik yang dapat diangkut tiap perjalanan.
Meski demikian, BNPB menyatakan situasi di Tapanuli Tengah dan Sibolga sudah mulai membaik.
Ia menegaskan bahwa kondisi terisolir juga terjadi di Aceh Tamiang karena jalur dari Banda Aceh ke Lhokseumawe masih terputus.
Dalam kesempatan yang sama, Suharyanto memberikan pembaruan mengenai bantuan yang sudah diterima daerah terdampak.
Untuk Kota Sibolga, yang belum bisa diakses lewat darat, telah dikirim 200 paket sembako dan 200 paket makanan siap saji.
Selain itu, tenda pengungsi, matras, selimut, kasur, pompa, dan perahu juga dikirimkan melalui jalur udara.
Ia menyebut jumlah bantuan untuk Tapanuli Tengah lebih banyak dibandingkan Kota Sibolga.
BNPB memastikan wilayah di luar Sibolga dan Tapanuli Tengah relatif sudah dapat dijangkau lewat darat dan udara.
Suharyanto menegaskan bahwa pengiriman bantuan akan terus dilakukan sampai kondisi benar-benar pulih.
Ia meminta masyarakat tetap tenang dan memahami bahwa proses distribusi membutuhkan waktu karena kendala akses.
Menurutnya, seluruh pihak sudah bekerja maksimal untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Pantau terus www.Kabar24.id untuk mendapat info terbaru.
Artikel Terkait
Akses Jalan Lumpuh Total, Bantuan untuk Sibolga dan Tapanuli Utara Terpaksa Dilempar dari Udara