PT Merdeka Gold Resources Tbk sebagai pengelola proyek tersebut resmi melantai di BEI pada September 2025.
Kegiatan penambangan dan first blasting dimulai pada Oktober 2025.
Penumpukan bijih pertama direncanakan berlangsung November 2025.
Produksi perdana emas dari Pani ditargetkan pada kuartal I/2026.
Albert menyebut Pani dan proyek tembaga Tujuh Bukit sebagai peluang pertumbuhan berskala besar bagi MDKA.
Kinerja bisnis nikel melalui PT Merdeka Battery Materials Tbk ikut menopang konsolidasi perusahaan.
Produksi bijih Sulawesi Cahaya Mineral meningkat tajam pada kuartal III/2025.
Margin Nickel Pig Iron juga naik menjadi US$2.215 per ton nikel.
Biaya tunai produksi nikel turun 16 persen secara tahunan menjadi US$9.059 per ton.
Pabrik Acid Iron Metal tercatat memproduksi 251.715 ton asam sulfat hingga periode laporan.
Untuk komoditas tembaga, Tambang Wetar menghasilkan 3.228 ton tembaga dengan biaya tunai US$2,75 per pon.
Proses optimalisasi penumpukan bijih dan pelindian SX-EW terus berjalan di lokasi tersebut.
Kajian pemulihan nilai jangka panjang melalui teknologi flotasi dan pelindian tangki masih berlangsung.
Hingga kuartal III/2025, MDKA mencatat pendapatan belum diaudit sebesar US$1,298 miliar.
Pendapatan itu turun 22 persen secara tahunan akibat penurunan kontribusi segmen nikel dan tembaga.
Artikel Terkait
Ini Daftar Enam Tambang Emas Terbesar di Indonesia
Boy Thohir Borong 1,3 Juta Saham EMAS, Optimistis Prospek Tambang Pani
Merdeka Copper Gold Telah Keruk Lebih Dari 1 Juta Ons Emas dari Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi