Dari posko, jenazah kemudian dievakuasi menuju Rumah Sakit Palu untuk pemeriksaan lanjutan.
Sebelumnya, warga sempat dihebohkan oleh kabar adanya penemuan mayat di jalur ekstrem Gawalise pada Sabtu malam pukul 23.30 WITA.
Kabar itu menyebar cepat di kalangan pendaki karena korban disebut tidak kembali setelah naik ke puncak.
Basarnas Palu menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengerahkan tim rescue menuju lokasi pencarian.
“Informasi penemuan pertama kali diterima dari warga, dan tim langsung dikerahkan,” ungkap Rizal.
Ia mengingatkan pendaki agar memperhatikan keselamatan, terutama saat musim hujan yang membuat jalur semakin berbahaya.
“Pastikan fisik prima dan perlengkapan memadai sebelum mendaki,” tegasnya.
Menurut Rizal, banyak pendaki menganggap Gawalise tidak terlalu tinggi, padahal memiliki tanjakan curam yang bisa memicu kelelahan ekstrem.
Hingga Minggu malam, keluarga korban belum memberi keterangan resmi terkait alasan pendakian yang dilakukan sendirian.
Polisi dan tim medis masih menunggu hasil pemeriksaan penyebab kematian dari RS Palu.
Sementara komunitas pendaki di Sulteng berencana menggelar doa bersama di pos pendakian Gawalise untuk menghormati korban. ***
Artikel Terkait
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat, Kolom Abu Capai 10 Ribu Meter dan Langit Sekitar Puncak Memerah
Suliyana Bersama Glam Orchestra Bawa Nuansa Baru Lagu Daerah di Jazz Gunung Ijen 2025
Gunung Gawalise, Pendaki Tewas, Basarnas Palu