Sementara itu, Luhut menyatakan optimistis bahwa program MBG memberikan dampak positif pada ekonomi masyarakat.
“Penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menkeu tidak perlu ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap,” kata Luhut di Jakarta, 3 Oktober 2025.
Luhut juga menekankan pentingnya melihat efek berganda program MBG terhadap ekonomi rakyat kecil.
Ia menilai program tersebut telah menciptakan lapangan kerja baru di berbagai daerah.
“Program Makan Bergizi Gratis ini sudah menyerap sekitar 380 ribu tenaga kerja. Itu berarti pergerakan ekonomi di lapangan sudah mulai terasa,” ungkap Luhut.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan tetap mengawasi efektivitas program MBG agar sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi daerah.
Purbaya menegaskan langkah pemangkasan bukan berarti penghentian, melainkan penguatan efektivitas anggaran.
Pemerintah menyiapkan aturan tata kelola MBG dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) untuk memperjelas koordinasi pusat dan daerah.
Evaluasi penyerapan MBG diperkirakan masuk dalam laporan belanja pemerintah kuartal IV-2025.
Dengan waktu yang semakin singkat menuju evaluasi akhir Oktober, kementerian dan lembaga terkait diminta mempercepat pelaksanaan program.
Tujuannya agar target gizi masyarakat dan serapan ekonomi tetap bisa tercapai. ***
Artikel Terkait
5 Pesan Penting Prabowo di HUT ke-80 TNI: AI, Alam, dan Kepemimpinan
Update Evakuasi Insiden Al Khoziny: BNPB Klaim Pembersihan Puing Alami Kendala, Tim SAR Temukan Mercy Remuk di Reruntuhan
Diduga Rem Blong dan Sopir Ngantuk, Truk Timpa 5 Korban dari Atas Jembatan Tol di Serang