Proyek ini bukan hanya soal gedung, tetapi juga akses pendidikan layak.
“Sekolah Rakyat adalah pintu keluar dari lingkaran kemiskinan,” jelasnya.
Kedua, pembangunan dapur SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis.
PU menyiapkan infrastruktur dasar seperti bangunan, air bersih, dan sanitasi.
“Dapur MBG adalah investasi untuk generasi masa depan,” katanya.
Ketiga, proyek pengairan desa untuk menunjang produktivitas pertanian.
Saluran irigasi dibangun agar petani punya kepastian suplai air.
“Kalau panen baik, dampaknya langsung ke ekonomi lokal,” tambahnya.
Lisniari mengakui tantangan tetap ada dalam implementasi PU 608.
Koordinasi antarinstansi, keterbatasan anggaran, dan pengawasan ketat masih dibutuhkan.
Namun ia optimistis slogan ini bukan sekadar angka.
“PU 608 adalah janji aksi, bukan hanya semboyan,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Jadi Sorotan Publik, Kegiatan MTQ XXXI Jawa Timur di Jember Telan Dana Capai Rp7.1 Miliar, Ini Rinciannya
Istri Diplomat Arya Daru Muncul di Publik, Minta Transparansi dan Hentikan Framing Negatif
Stok BBM SPBU Swasta Masih Kosong, Padahal Ada Kesepakatan dengan Pertamina