1,4 Juta Data Nasabah Allianz Life AS Bocor, Serangan Siber Guncang Industri Asuransi

Kabar24.id - Allianz Life Insurance Company of North America kembali menjadi sorotan setelah mengonfirmasi adanya kebocoran data akibat serangan siber.

Kejadian yang berlangsung pada 16 Juli 2025 ini menyerang sistem CRM berbasis cloud milik pihak ketiga yang digunakan oleh perusahaan tersebut.

Informasi pribadi milik nasabah, konsultan keuangan, hingga karyawan menjadi target serangan digital ini.

Baca Juga: Update Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Kompolnas Ungkap Hasil Autopsi

Dalam keterangan resminya, juru bicara Allianz Life, Brett Weinberg, menjelaskan bahwa pelaku memanfaatkan metode rekayasa sosial untuk membobol sistem mereka.

“Pada 16 Juli 2025, aktor ancaman jahat mendapatkan akses ke sistem CRM berbasis cloud milik pihak ketiga yang digunakan oleh Allianz Life,” kata Weinberg sebagaimana dikutip dari TechCrunch.

Allianz Life menegaskan telah berkoordinasi dengan FBI dan belum menemukan bukti bahwa sistem lain selain CRM ikut terdampak.

Baca Juga: Pembalap Asal Belanda Juara Pertama Stage 1 Tour de Banyuwangi Ijen 2025

Walau tidak memberikan angka pasti mengenai jumlah data yang bocor, jumlah nasabah Allianz Life diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta individu.

Insiden ini telah dilaporkan secara resmi kepada Jaksa Agung Negara Bagian Maine, AS. Allianz Life juga menyatakan akan segera menghubungi semua pihak yang terdampak mulai 1 Agustus 2025 untuk menyampaikan informasi dan langkah-langkah perlindungan data lanjutan.

Perusahaan induknya, Allianz SE, merupakan salah satu raksasa industri asuransi global yang melayani lebih dari 125 juta pelanggan di berbagai negara.

Baca Juga: Stage 1 Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Berjalan Lancar, Bupati Banyuwangi Ucapkan Terimakasih Atas Kolaborasi Banyak Pihak

Serangan ini pun menjadi peringatan bagi perusahaan besar lainnya untuk tidak lengah terhadap potensi ancaman digital.

Sejumlah pihak menduga insiden tersebut mungkin berhubungan dengan kelompok peretas Scattered Spider, yang kerap menggunakan teknik manipulatif dan sosial engineering dalam aksi peretasan.