Kabar24.id - Kebo Keboan Banyuwangi kembali digelar dengan khidmat dan semarak di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu, 6 Juli 2026.
Ada yang istimewa pada kediatan adat di Alas Malang pada tahun ini. Pasalnya muncul kebo yang berwarna Emas.
Acara adat tahunan ini menjadi salah satu ritual budaya paling dinanti masyarakat dan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Ritual Kebo Keboan Banyuwangi bukan sekadar tontonan budaya, melainkan bentuk rasa syukur masyarakat Suku Osing kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil panen dan keberkahan hidup.
Baca Juga: 53 RT di Jakarta Dilanjada Banjir, Gara-gara Sungai Ciliwung Meluap
Diawali dengan selamatan dan makan bersama di simpang empat Dusun Alasmalang, masyarakat menyajikan dua belas tumpeng, lima porsi jenang sengkolo, dan tujuh porsi jenang suro. Hidangan ini melambangkan siklus kehidupan dan harmoni alam semesta.
Setelah prosesi syukuran, puluhan warga berdandan menyerupai kerbau—dikenal sebagai manusia kerbau diarak keliling desa.
Mereka diiringi musik tradisional khas Suku Osing yang menambah kekhidmatan suasana.
Kepala Desa Alasmalang, Abdul Munir, menyampaikan bahwa ritual Kebo Keboan mengandung makna spiritual yang mendalam.
Lebih dari sekadar budaya, Kebo Keboan Banyuwangi juga menjadi simbol sedekah bumi. Menurut tokoh masyarakat setempat, Santo, seluruh desa dihias ornamen hasil panen sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diberikan oleh alam.
Menurut kepala Desa Alas Malang, Ritual ini juga menjadi pengingat bagi warga agar terus menjaga kelestarian alam. Mayoritas warga di sini adalah petani, mereka sangat bergantung pada kesuburan alam.
Acara ditutup dengan prosesi simbolik membajak sawah dan menabur benih padi oleh manusia kerbau. Benih padi yang dianggap sebagai titisan dari Dewi Sri ini dipercaya membawa keberkahan. Warga pun berebut mendapatkan benih tersebut, berharap bisa memperoleh hasil panen yang berlimpah.
Tradisi Kebo Keboan Alas Malang Banyuwangi tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Alasmalang, tetapi juga telah menjadi agenda budaya yang memperkuat identitas Banyuwangi sebagai kabupaten kaya warisan budaya.
Artikel Terkait
53 RT di Jakarta Dilanjada Banjir, Gara-gara Sungai Ciliwung Meluap
Viral Wuling Air EV di Bandung Terbakar Hebat, Instagram Wuling Digeruduk Netizen: Mobil Listrik Kebakar Tuh, Min!
Insiden Longsor Imbas Hujan Deras di Puncak Bogor, Bupati Rudi: 1 Korban Tewas, 2 Orang dalam Pencarian