Sejak pertama kali digunakan dalam Perang Kosovo tahun 1999, pesawat ini telah aktif dalam berbagai operasi militer di Irak, Afghanistan, Libya, Yaman, dan kini Iran.
Program pengembangan B-2 dimulai sejak era Presiden Jimmy Carter melalui proyek Advanced Technology Bomber.
Saat ini, Northrop Grumman terus melakukan modernisasi sistem avionik, persenjataan, dan jaringan komunikasi B-2 agar tetap relevan di era peperangan modern.
B-2 Bomber tak hanya dikenal karena daya rusaknya, tetapi juga karena kecanggihannya dalam menerima dan memproses informasi target secara real time selama misi.
Hal ini menjadikannya sebagai salah satu pesawat tempur strategis paling bernilai dalam sejarah militer Amerika.
Meski kini telah muncul generasi penerusnya yakni B-21 Raider, B-2 tetap menjadi simbol kekuatan udara AS dan digunakan dalam misi-misi paling berisiko tinggi, termasuk serangan terbaru terhadap fasilitas nuklir Iran. ***
Artikel Terkait
Amerika Serikat Berencana Serang Iran Usai Nyatakan Tak akan Menyerah pada Israel
Naikkan Status Siaga 1 Untuk WNI di Iran, Menlu Sugiono Sebut Israel Target Militer dan Sipil
Iran Ancam Lakukan Balasan, Tuding Serangan AS ke Situs Nuklir Langgar Piagam PBB
Cloudflare Berhasil Gagalkan Serangan DDoS Terbesar Sepanjang Sejarah, 37.4 Terabyte Data Menghantam Dalam 45 Detik