Kabar24.id - Langkah strategis ditempuh pemerintah Indonesia dalam memperkuat industri maritim nasional dengan menjalin kemitraan bersama Federasi Rusia. Melalui pertemuan resmi yang berlangsung di St. Petersburg, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani, memperkenalkan rencana pembangunan galangan kapal berbasis teknologi ramah lingkungan.
Dalam keterangan persnya pada Jumat (20/6/2025), Rosan menyampaikan bahwa ia telah berdiskusi langsung dengan perusahaan perkapalan dari wilayah Sistama—yang saat ini masih dalam tahap klarifikasi—yang dikenal memiliki teknologi tinggi dalam pembuatan kapal listrik dan kapal bertenaga surya.
“Perusahaan ini telah mengaplikasikan kapal berbasis energi terbarukan secara nyata di berbagai wilayah perairan, baik sungai maupun laut, dengan sistem full elektrik menggantikan solar,” jelas Rosan dari Hotel Taleon.
Baca Juga: Lewat Inisiatif RE3, PNM Menang Silver di IDEAS 2025 untuk Aksi Nyata Kurangi Limbah Tekstil
Menurutnya, model teknologi tersebut sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki garis pantai dan lautan yang luas namun belum sepenuhnya didukung oleh infrastruktur galangan kapal modern.
Kemitraan yang akan dibangun bersifat jangka panjang dan lebih dari sekadar proyek bisnis biasa. Rosan turut mendampingi Presiden Prabowo dalam agenda diplomatik untuk memperkuat hubungan antarnegara sekaligus menjajaki kerja sama strategis lintas sektor.
Selain teknologi perkapalan, pembahasan kerja sama juga menyentuh sektor keuangan digital, seperti kolaborasi di bidang sistem pembayaran elektronik dan integrasi layanan perbankan antarnegara.
Rosan menegaskan, kehadiran investor luar tidak akan menggeser posisi perusahaan dalam negeri. Justru pihak Rusia akan menggandeng BUMN nasional seperti PT PAL Indonesia dan Koja Bahari dalam proses produksi dan pengembangan.
“Kita ingin mereka bekerja sama, bukan berdiri sendiri. Empat BUMN yang kita miliki butuh mitra strategis untuk bisa bangkit kembali,” tegas Rosan.
Ia juga menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi sarana penting untuk menghadirkan transfer teknologi, yang tak hanya terbatas pada efisiensi energi, namun juga mencakup kemampuan membangun kapal dengan ketahanan ekstrem seperti pemecah es.
Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Batal Diperiksa KPK Soal Dana Hibah, Minta Jadwal Ulang
Dengan inisiatif ini, Indonesia diharapkan mampu mempercepat transformasi maritim nasional menuju industri yang lebih hijau dan modern. “Kita harus mulai sekarang. Ini kesempatan untuk masuk ke era clean energy dalam industri maritim,” pungkas Rosan penuh optimisme.**
Artikel Terkait
Motor Matic Bergaya Retro 2025, Solusi Gaya Masa Lalu dengan Sentuhan Teknologi Masa Kini
Gubernur Jawa Timur Khofifah Batal Diperiksa KPK Soal Dana Hibah, Minta Jadwal Ulang
Seskab Teddy Ikut Bertemu Putin di Rusia, Kenang Momen Dampingi Prabowo saat Menjabat Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih
Lewat Inisiatif RE3, PNM Menang Silver di IDEAS 2025 untuk Aksi Nyata Kurangi Limbah Tekstil