Kabar24.id - Sedang hangat diperbincangkan terkait kasus dugaan eksploitasi eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari.
Kasus dugaan eksploitasi terhadap mantan pemain sirkus OCI itu pun menarik perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Update Skandal TPPU Usaha Sawit Duta Palma, Kejagung Kini Menyita Total Uang Senilai Rp6,8 Triliun
Terkini, Dedi mengungkapkan dirinya bersedia untuk membantu mencari titik terang masalah yang dihadapi para eks pemain sirkus OCI, yakni tentang identitas mereka dan keluarganya yang diduga telah lama terpisah.
Hal itu diutarakan Dedi saat melakukan mediasi antara 12 eks pemain OCI dengan Direktur Taman Safari Indonesia, Aswin Sumampau.
Baca Juga: Banyuwangi Kirim 513 Atlet ke Porprov Jatim 2025, Siap Berlaga di 48 Cabang Olahraga
"Saya akan jalankan sendiri untuk mencari asal-usul (identitas). Saya akan bantu sampai cari alternatif teknologi untuk melacaknya," tegas Dedi sebagaimana dilansir dari unggahan YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, pada Kamis, 8 Mei 2025.
Kemudian, Dedi menuturkan pertemuan itu bukanlah forum hukum, melainkan pertemuan kekeluargaan.
Baca Juga: Pelatihan Pertukangan Inklusif: Banyuwangi Dorong Disabilitas Masuk Dunia Kerja
Dalam kesempatan itu, para eks pemain sirkus pun sempat mengungkap pengalaman pahit masa kecil mereka.
Salah satu mantan pemain sirkus di OCI Taman Safari ada yang mengaku diambil paksa dari orangtua, tidak disekolahkan, dan mengalami berbagai bentuk penyiksaan selama puluhan tahun bekerja di pada tahun 1970 silam.
Dedi kemudian menanggapi dengan empati dan menyampaikan komitmennya untuk mengusut asal-usul identitas mereka.
Artikel Terkait
Pelatihan Pertukangan Inklusif: Banyuwangi Dorong Disabilitas Masuk Dunia Kerja
Banyuwangi Kirim 513 Atlet ke Porprov Jatim 2025, Siap Berlaga di 48 Cabang Olahraga
Update Skandal TPPU Usaha Sawit Duta Palma, Kejagung Kini Menyita Total Uang Senilai Rp6,8 Triliun
Ini Alasan Bareskrim Ambil 7 Sampel Ijazah Rekan Jokowi di Jateng, Buntut Skandal Dugaan Ijazah Palsu Ayah Gibran