Kabar24.id - Pada awal dekade 1980-an, di tengah hiruk-pikuk Jakarta, seorang ibu rumah tangga bernama Murniati Widjaja mulai bereksperimen dengan berbagai resep minuman tradisional. Kecintaannya pada kuliner dan semangat inovatifnya membawanya untuk menciptakan sebuah minuman segar yang kemudian dikenal sebagai es teler.
Minuman ini terdiri dari campuran buah-buahan tropis seperti nangka, kelapa muda, dan alpukat, disajikan dengan es serut dan sirup manis yang khas.
Pada tahun 1981, Murniati mengikuti sebuah kompetisi membuat es teler di Jakarta. Dengan racikan khasnya, ia berhasil memikat hati para juri dan meraih juara pertama. Kemenangan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, menyadarkannya akan potensi besar dari resep ciptaannya.
Lahirnya Es Teler 77
Terinspirasi oleh keberhasilan tersebut, pada 7 Juli 1982, Murniati bersama suaminya, Trisno Budijanto, putrinya Yenny Setia Widjaja, dan menantunya Sukyatno Nugroho, membuka sebuah warung kecil di kawasan Duta Merlin, Jakarta Pusat. Warung ini diberi nama "Es Teler 77", dengan angka 77 melambangkan tanggal pendirian dan dianggap sebagai angka keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Awalnya, warung ini hanya menyajikan satu menu utama, yaitu es teler racikan Murniati. Namun, respon positif dari pelanggan mendorong mereka untuk menambahkan berbagai menu makanan khas Indonesia seperti mie ayam dan nasi goreng, dengan resep yang juga dikembangkan oleh Murniati dan Yenny.
Menjadi Pelopor Waralaba Kuliner Indonesia
Pada tahun 1987, Es Teler 77 mengambil langkah besar dengan membuka gerai pertama berbasis waralaba di Solo, Jawa Tengah. Langkah ini menjadikan Es Teler 77 sebagai salah satu pelopor sistem waralaba kuliner di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Sukyatno Nugroho, jaringan Es Teler 77 berkembang pesat, membuka gerai di berbagai kota besar di Indonesia.
Sukyatno, yang memiliki latar belakang sebagai seorang wirausahawan, melihat potensi besar dalam mengembangkan bisnis keluarga ini. Dengan strategi pemasaran yang inovatif dan komitmen terhadap kualitas, Es Teler 77 berhasil menarik minat banyak investor dan pelanggan.
Ekspansi ke Pasar Internasional
Tidak hanya sukses di dalam negeri, Es Teler 77 juga berhasil menembus pasar internasional. Gerai-gerai Es Teler 77 kini dapat ditemukan di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Australia, Arab Saudi, dan India. Ekspansi ini membuktikan bahwa cita rasa khas Indonesia dapat diterima dan dicintai oleh masyarakat global.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran penting Murniati Widjaja sebagai pencipta resep asli es teler. Sukyatno pernah menyatakan bahwa tanpa resep dari ibu mertuanya, mungkin Es Teler 77 tidak akan pernah ada.
Warisan yang Tak Terlupakan
Pada 15 April 2025, kabar duka datang dari keluarga besar Es Teler 77. Murniati Widjaja meninggal dunia, meninggalkan warisan kuliner yang tak ternilai. Kepergiannya mengundang banyak ucapan duka cita dari berbagai tokoh kuliner Indonesia.
Murniati Widjaja memang telah tiada, namun perannya dalam menciptakan berbagai cita rasa khas Indonesia patut dikenang dan diakui sebagai salah satu peramu terbaik negeri ini.
Artikel Terkait
Stasiun KAI Daop 9 Jember Ramai Diserbu Pemudik dan Wisatawan, Banyuwangi Tujuan Utama Libur Awal Mei 2025
Tangis Haru Luna Maya saat Sungkem ke Ibu Desa, Jelang Pernikahan sang Artis dengan Maxime Bouttier
Menggali Potensi Kearifan Lokal Banyuwangi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Menjelajahi Telunjuk Raung, Surga Tersembunyi untuk Pencinta Alam di Banyuwangi