• Senin, 22 Desember 2025

Banyuwangi Bangun Dua Terminal Sampah Modern, Siap Tampung 100 Ton Sampah Setiap Hari

.
- Rabu, 23 April 2025 | 16:02 WIB
Salah satu pengelolaan sampah sirkular di Banyuwangi yang sudah beroperasi
Salah satu pengelolaan sampah sirkular di Banyuwangi yang sudah beroperasi

Kabar24.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan membangun dua fasilitas pengelolaan sampah baru berupa Stasiun Peralihan Antara (SPA) dengan kapasitas masing-masing 50 ton per hari.

Proyek ini dibiayai melalui kolaborasi internasional antara Clean Rivers dan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), sebagai bagian dari inisiatif pengelolaan sampah sirkular di wilayah tersebut.

Kesepakatan pendanaan proyek ini telah diresmikan melalui penandatanganan perjanjian antara Clean Rivers, Pemerintah UEA, dan inisiator program Banyuwangi Hijau.

Penandatanganan berlangsung pada World Governments Summit 2025 di Dubai dan turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

SPA sendiri dirancang sebagai titik transit dalam sistem pengelolaan sampah yang menghubungkan titik sumber dengan tempat pengolahan akhir seperti Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan fasilitas Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).

Fasilitas ini tidak hanya menjadi titik pengumpulan, tetapi juga menjalankan fungsi pemilahan dan pengolahan awal untuk mengurangi volume sampah dan mempercepat proses transportasi ke fasilitas pengolahan lanjutan.

Baca Juga: DPRD Banyuwangi Percepat Finalisasi Raperda Perlindungan Tenaga Migran Asal Daerah

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa tim dari UEA dan Clean Rivers akan mengunjungi Banyuwangi bulan depan untuk meninjau kesiapan lokasi serta komitmen daerah terhadap proyek ini. Pembangunan fisik SPA dijadwalkan dimulai segera setelah kunjungan tersebut selesai.

“Tim pendana ingin memastikan bahwa proyek ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan akan berfungsi secara optimal dalam sistem pengelolaan sampah Banyuwangi,” ujar Ipuk, Selasa (22/4/2025).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani, menyatakan bahwa dua lokasi strategis telah disiapkan untuk mendirikan SPA.

Masing-masing SPA dirancang untuk menangani limbah rumah tangga hingga 50 ton per hari, yang secara total mencakup produksi sampah dari sekitar 850 ribu penduduk.

Dwi menambahkan bahwa SPA akan menjadi simpul penting dalam mendukung operasional TPST dan TPS3R yang telah berjalan lebih dulu. Dengan adanya fasilitas ini, proses pengelolaan sampah akan semakin tertata dan efisien.

Sementara itu, Lintong Manik selaku Manajer Program Banyuwangi Hijau menjelaskan bahwa pembangunan SPA ini merupakan langkah ketiga dalam strategi pengelolaan sampah sirkular Banyuwangi.

Tahap pertama telah dimulai melalui TPS3R Balak di Kecamatan Songgon yang melayani 44 desa dan sekitar 250 ribu jiwa. Fase kedua tengah berlangsung dengan pembangunan TPS3R di Karetan, Purwoharjo, yang ditargetkan menjangkau delapan kecamatan dan melayani jumlah penduduk yang sama.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X