Kabar24.id - Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di jalur wisata menuju Kawah Ijen, terutama di kawasan Tikungan Sengkan Selamet, mendorong Pemkab Banyuwangi untuk mengambil tindakan konkret.
Wilayah ini memang memiliki kontur jalan yang curam dan tikungan ekstrem, menjadikannya lokasi rawan kecelakaan, terutama bagi pengendara motor.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat, Dinas Perhubungan Banyuwangi bergerak cepat. Setelah melakukan survei teknis, Dishub memutuskan untuk memasang jaring keamanan di titik paling berbahaya.
“Dua jaring berukuran besar, yakni 3x8 meter dan 4x8 meter, akan segera kami pasang. Di bawahnya akan dilapisi sekam untuk menyerap benturan,” ujar Plt Kepala Dishub Banyuwangi, I Komang Sudira Atmaja.
Langkah ini merupakan bagian dari program keselamatan lalu lintas yang bertujuan menurunkan tingkat kecelakaan fatal di jalur wisata.
Jaring tersebut berfungsi sebagai pengaman apabila pengendara terlempar dari kendaraan akibat kehilangan kendali.
Baca Juga: Aksi Tipu-Tipu Berkedok Pijat Gratis, Gelang Emas Lansia Banyuwangi Raib Digondol Pria Asing
Selain itu, Dishub juga akan melakukan penataan ulang terhadap ban-ban bekas yang ada di sisi jalan. Ban tersebut akan disusun ulang agar berfungsi maksimal sebagai pelindung saat terjadi benturan.
Sebagai solusi jangka menengah hingga panjang, Pemkab Banyuwangi melalui DPUCKPP juga tengah mempersiapkan pembangunan kolam pasir.
Fasilitas ini akan berperan sebagai area pemberhentian darurat untuk kendaraan yang melaju tak terkendali.
“Rencana teknis sedang kami kaji. Kolam pasir akan dibuat dengan pendekatan rekayasa lalu lintas agar dapat memperlambat laju kendaraan dan menghentikannya secara bertahap,” imbuh Komang.
Artikel Terkait
Penyelundupan 66 Ekor Babi Tanpa Surat Resmi Tujuan Jakarta Digagalkan di Pelabuhan Ketapang
Viral!! Oknum Dokter Kandungan di Garut Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Tawarkan Pemeriksaan dan USG 4D Gratis
Aksi Tipu-Tipu Berkedok Pijat Gratis, Gelang Emas Lansia Banyuwangi Raib Digondol Pria Asing
Heboh Penumpang KA Dimaki dan Diancam Gegara Kursinya Diduduki Orang Lain, Ini Tanggapan Resmi PT KAI