Kabar24.id - Setelah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang menimpa 1.126 pekerja di PT Yihong Novatex Indonesia, kabar baik mulai terdengar.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyampaikan bahwa sebagian dari karyawan terdampak telah kembali mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang berlokasi di Cirebon, Jawa Barat tersebut.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, Indah Anggoro Putri, menjelaskan bahwa sekitar 200 orang pekerja telah kembali dipekerjakan oleh pihak perusahaan.
Baca Juga: TikTok Masih Jadi Sengketa, China Tak Mau Lepas Teknologi Inti ke Tangan AS
Jumlah tersebut kemungkinan besar akan terus bertambah seiring dengan proses perekrutan yang berjalan secara bertahap.
"Sudah lebih dari 200 orang yang dipekerjakan kembali, dan perekrutannya akan dilakukan secara bertahap sampai seluruh tenaga kerja bisa terserap kembali," kata Indah di Jakarta pada Kamis (10/4/2025).
Kemnaker terus berupaya melakukan koordinasi intensif bersama Pemerintah Daerah Cirebon dan pihak manajemen PT Yihong guna menyalurkan kembali tenaga kerja yang terkena dampak PHK.
Menurut Indah, harapannya adalah agar seluruh karyawan yang sempat diberhentikan bisa kembali bekerja secara menyeluruh.
Perempuan itu juga menegaskan bahwa hak-hak para pekerja yang terkena PHK telah sepenuhnya dipenuhi oleh perusahaan, termasuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dan uang pesangon yang wajib diberikan sebelum Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
PHK besar-besaran di PT Yihong terjadi akibat aksi mogok kerja selama empat hari yang dilakukan karyawan pada awal Maret 2025. Aksi tersebut menyebabkan keterlambatan pengiriman barang yang akhirnya berdampak serius: pembeli membatalkan sejumlah pesanan, dan perusahaan pun menghentikan operasional produksinya di pabrik yang berada di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Baca Juga: Detik-detik Kecelakaan Bus Rajawali Indah vs Panther di Gresik, Mobil Diduga Selip Lalu Oleng
Namun, seiring waktu, PT Yihong mulai menjalankan kembali proses produksinya, meskipun tidak lagi pada sektor yang sama.
Indah mengungkapkan bahwa lini produksi baru yang kini dijalankan berkaitan dengan alas kaki, seperti sol sepatu, menggantikan lini produksi sebelumnya yang sudah ditinggalkan para pembeli.**
Artikel Terkait
Cerita Saksi Kecelakaan Mobil Rombongan Umroh vs Bus di Gresik, Korban Tertumpuk Jadi Satu
Detik-detik Kecelakaan Bus Rajawali Indah vs Panther di Gresik, Mobil Diduga Selip Lalu Oleng
Penyesuaian TKDN Jadi Sorotan, Serikat Buruh Sambut Baik Langkah Prabowo Demi Kepentingan Industri Nasional
TikTok Masih Jadi Sengketa, China Tak Mau Lepas Teknologi Inti ke Tangan AS