Kabar24.id – Puasa Ramadhan melatih diri kita untuk menahan makan dan minum beserta menahan hawa nafsu kita. Seperti yang disampaikan dalam tafsir ibnu katsir surat Al Baqarah ayat 183.
“Pusa adalah menahan diri dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt, ”tafsir Ibnu Katsir.
Lalu apa arti hawa nafsu itu sendiri? Dalam bahasa Arab disebut “hawa” yang berarti keinginan atau dorongan. Dalam konteks Islam, hawa nafsu sering kali dikaitkan dengan keinginan-keinginan yang bersifat duniawi yang dapat menjauhkan seseorang dari jalan Allah SWT.
Baca Juga: Menyambut Bulan Suci Ramadhan: 3 Barang yang Wajib Dipersiapkan atau Dimiliki
Di dalam Al Qur’an ada 3 macam nafsu yakni;
1. Nafsu Muthmainnah
Nafsu Muthmainnah, nafsu yang membut kita tenang, tentram karena kita selaalu mengingat dengan Allah dan melakukan amal shaleh. Sebagaimana dijelaskan daam beberapa surat sebagia berikut;
Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya : (yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. [QS. ar-Ra’du: 28]
Baca Juga: Mengulik Peran Anak Riza Chalid ‘Papa Minta Saham’ di Kasus Korupsi Pertamina, Rugikan Negara Rp193,7 Triliun hingga Persoalan Isu Pertamax Oplosan
Allah juga berfirman,
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ . ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
Artinya : “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.” [QS. al-Fajr: 27-28].
2. Nafsu Lawwamah
Nafsu Lawwamah merupakan nafsu tercela karena seseorang melakukan kesalahan, baik dosa besar maupun dosa kecil, atau tidak mematuhi perintah Alah.
Allah Subhanahuwa ta’ala menyebut nafsu jenis ini dalam al-Quran,