• Senin, 22 Desember 2025

Zastrouw: Kiai Lokal Lebih Mendalami Islam dan Budaya Nusantara

.
- Jumat, 18 Oktober 2024 | 06:00 WIB
Kiai-kiai di Indonesia justru lebih islami dan mahir dalam memahami Islam, meskipun dia hanya pakai sarung, kopiah atau pakaian kesehariannya.
Kiai-kiai di Indonesia justru lebih islami dan mahir dalam memahami Islam, meskipun dia hanya pakai sarung, kopiah atau pakaian kesehariannya.

Menurut dia, jika seseorang memahami tradisi lokal dan substansi syariat Islam secara mendalam, maka akan sampai pada kesimpulan bahwa akar budaya Nusantara banyak bersesuaian dengan nilai dan semangat yang ada pada ajaran Islam.

Ia mengimbau agar jangan sampai ada inferiority complex atau perasaan lebih rendah dari bangsa lainnya dalam diri masyarakat Indonesia, termasuk dalam beragama.

“Menurut saya, kiai-kiai di Indonesia justru lebih islami dan mahir dalam memahami Islam, meskipun dia hanya pakai sarung, kopiah atau pakaian kesehariannya. Melalui pemahaman keagamaan yang tepat dan terkait dengan tradisi-tradisi yang kita miliki, Islam malah lebih mudah diamalkan dan dipahami oleh seluruh suku dan bangsa di Nusantara,” ucapnya.

 

Baca Juga: Menyongsong Kebangkitan Ekonomi, Prabowo Siapkan Tiga Wamen Keuangan

 

Selain itu, ia juga meyakini bahwa kedaulatan Islam sejatinya diukur dari bagaimana Muslim dapat menjalankan ajaran agama dengan khidmat, paham budaya lokal, dan memberikan kontribusi nyata di lingkungan masyarakat.

Kedaulatan Islam, kata dia, bukan dicapai dengan bingkai perpolitikan yang berdasarkan syariat Islam, karena perpolitikan hanya salah satu cara menghadirkan Islam.

Zastrouw pun mengatakan, kejayaan dunia Islam justru dikenal bukan dari sistem politik atau kenegaraannya, melainkan dari perkembangan sains dan teknologi hasil temuan para ulama di zaman dulu.

 

Baca Juga: Ini Empat Usulan Bahlil Optimalkan Hilirisasi

 

“Kita ingat ketika umat Islam seperti Al-Khawarizmi, Ar-Razi, Ibnu Batuta, Al Idrisi, dan lain sebagainya mampu menemukan teknologi, mulai teknologi optik, teknologi kimia, teknologi ilmu sains matematika. Di situ Islam berkembang melalui pengetahuan dan peradaban, hingga didirikannya Baitul Hikmah sebagai pusat literatur di masa dinasti Abbasiyah,” ucapnya. (*)

Halaman:

Editor: Ahmad Syaifuddin

Sumber: ANTARA

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Inses?

Rabu, 21 Mei 2025 | 19:35 WIB

dr Aisyah Dahlan: Bahasa Kasih Sayang Hadiah

Kamis, 10 April 2025 | 05:13 WIB
X