wisata

Indonesia Raih Dua Ajang Bergengsi UN Tourism di Vietnam

Senin, 16 Desember 2024 | 05:16 WIB
Indonesia Aktif Berpartisipasi dalam Dua Ajang Bergengsi UN Tourism di Vietnam.

 

Kabar24.id -- Indonesia melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menjadi peserta aktif dalam dua acara prestisius organisasi pariwisata dunia: "The 2nd Annual Meeting of Best Tourism Villages (BTV)" dan "The 1st UN Tourism Conference on Tourism for Rural Development", yang telah berlangsung dari 9 hingga 11 Desember 2024 di Vinepearl Resort and Golf di Nam Hoi An, Vietnam.




Selasa, 10 Desember 2024, Indonesia hadir di "The 2nd Annual Meeting of Best Tourism Villages (BTV)" dan "The 1st UN Tourism Conference on Tourism for Rural Development" di Nam Hoi An, Vietnam.



Ali Nurman, seorang ahli kebijakan muda dari Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, menyampaikan bahwa Pertemuan Tahunan BTV kedua dihadiri oleh 41 delegasi dari 15 negara.



Ali menyatakan, "Indonesia berangkat membawa peserta aktif Best Tourism Villages Network yang meliputi perwakilan dari desa-desa wisata yang mendapatkan penghargaan Best Tourism Villages."



Salah satunya adalah Desa Wisata Jatiluwih di Bali, yang meraih penghargaan BTV pada tahun 2024; Desa Wisata Wukirsari di D.I. Yogyakarta, yang meraih penghargaan BTV pada tahun 2024; dan Desa Wisata Penglipuran di Bali, yang meraih penghargaan BTV pada tahun 2023. Namun, satu perwakilan dari Desa Wisata Nglanggeran di D.I. Yogyakarta, yang meraih penghargaan BTV pada tahun 2021 tidak dapat hadir.



Walaupun belum mendapatkan penghargaan untuk kompetisi UN Tourism BTV 2024, UN Tourism juga memberi kesempatan kepada tiga desa wisata lainnya dari Indonesia untuk hadir dalam pertemuan tahunan BTV.



Desa Wisata Taro terletak di Bali; Desa Wisata Bilibante terletak di Nusa Tengara Barat; dan Desa Wisata Pela terletak di Kalimantan Timur.



Kemudian, Organisasi Perjalanan Dunia (UNWTO) memasukkan ketiga desa wisata tersebut ke dalam program peningkatan. Program ini bertujuan untuk membantu desa wisata memperbaiki diri di bidang penilaian yang diidentifikasi sebagai kelemahan selama kurasi BTV.



Ali mengatakan, "Ini artinya, Indonesia memiliki peluang untuk mendorong tiga desa wisata yang terdaftar dalam program peningkatan oleh UN Tourism untuk dapat berkompetisi kembali pada gelaran Best Tourism Village tahun depan dengan peluang keberhasilan yang lebih besar."



Sejak didirikan pada tahun 2021, BTV Network telah berkembang hingga mencakup 254 desa dari 59 negara, kata Zoritsa Urosevic, Direktur Eksekutif UN Tourism.



Zoritsa mengatakan, "Acara ini menandai langkah maju yang signifikan dalam membentuk kerangka kerja strategis untuk Best Tourism Village Network tersebut, dengan para anggota berkumpul untuk menentukan masa depan pariwisata berkelanjutan di daerah pedesaan di seluruh dunia."



Sandra Carvão, Direktur Intelijen Pasar, Kebijakan, dan Daya Saing UN Tourism, menekankan selama sesi diskusi bahwa pariwisata adalah alat yang kuat untuk mendorong inklusi, pemberdayaan, pelestarian warisan budaya, dan inovasi dan pembangunan berkelanjutan.



Meskipun demikian, 300 delegasi dari 15 negara hadir dalam "Konferensi Pertama Pariwisata UN tentang Pariwisata untuk Pembangunan Desa."



Pertemuan global pertama ini mengumpulkan pemerintah pusat dan daerah, organisasi nasional dan lokal, organisasi internasional, dan sektor swasta untuk mempercepat peran dan kontribusi mereka dalam mendorong pembangunan pedesaan. Mereka berbicara tentang metode dan pendekatan terbaik untuk mendorong pertumbuhan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.



Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menampilkan tiga pembicara dari berbagai pihak yang terlibat—pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha—pada konferensi ini.



Ali Nurman, seorang Analis Kebijakan Ahli Muda pada Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, berbicara pada sesi panel yang berjudul "Polisi Bangunan untuk Mempromosikan Pariwisata untuk Pembangunan Desa."

Halaman:

Tags

Terkini