Primbon juga menjelaskan bahwa pemilik weton ini mampu tampil meyakinkan saat diperlukan sesuai kelebihannya.
Perjalanan nasib usia 1–6 tahun digambarkan cukup baik dan penuh perhatian dari keluarga.
Pada usia 7–12 tahun, kondisi menjadi lebih menyenangkan karena kebutuhan anak terpenuhi dengan baik.
Memasuki usia 13–18 tahun, masa ini dianggap puncak keberuntungan dengan rejeki yang lancar dan banyak teman.
Namun usia 19–24 tahun menjadi fase sulit karena ramalan Primbon menyebut banyak hambatan dan kegagalan.
Pemilik weton diminta tetap sabar dan tidak cepat menyerah menghadapi masa ini.
Usia 25–30 tahun menjadi titik balik keberuntungan karena pekerjaan dan penghasilan mulai stabil.
Pada usia 31–36 tahun, rejeki kembali seret sehingga penting untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan besar.
Masuk usia 37–42 tahun, keberuntungan mengalir deras dan berbagai usaha cenderung berhasil.
Namun usia 43–48 tahun menandakan penurunan tajam sehingga perlu menjaga langkah terutama terkait keuangan.
Memasuki usia 49–54 tahun, jalan mulai terbuka kembali dengan peluang-peluang baru.
Usia 55–60 tahun merupakan masa keemasan karena usaha berjalan lancar dan masalah berkurang.
Di usia 61–66 tahun, kesejahteraan tetap baik meskipun ada gangguan kesehatan ringan.
Usia 67–72 tahun menunjukkan penurunan rezeki dan kondisi fisik sehingga dianjurkan fokus pada ketenangan batin.
Pada usia 73–78 tahun, situasi masih belum membaik dan penghasilan hanya cukup.