Skrining BPJS Kesehatan September 2025: Cara, Manfaat, & Persyaratannya

Kabar24.id – Mulai 1 September 2025, BPJS Kesehatan resmi memberlakukan program skrining kesehatan rutin bagi seluruh peserta.

Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini risiko penyakit kronis sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

Apa Itu Skrining BPJS Kesehatan?

Skrining BPJS Kesehatan adalah layanan deteksi dini penyakit kronis yang wajib dilakukan peserta minimal satu kali dalam setahun.

Mulai 1 September 2025, skrining menjadi syarat bagi peserta yang akan mengakses layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti klinik pratama, dokter praktik perorangan, atau dokter gigi. Per 1 Oktober 2025, aturan ini juga berlaku di puskesmas.

14 Penyakit Kronis yang Disaring

Program skrining difokuskan pada 14 penyakit kronis berikut:

• Diabetes melitus
• Hipertensi
• Stroke
• Penyakit jantung
• Kanker serviks
• Kanker payudara
• Tuberkulosis (TBC)
• Anemia
• Kanker paru
• Kanker usus
• PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
• Thalassemia
• Hipotiroid kongenital
• Hepatitis

Cara Melakukan Skrining

1. Melalui Mobile JKN

• Masuk ke aplikasi Mobile JKN
• Pilih menu Lainnya → Skrining Riwayat Kesehatan
• Pilih anggota keluarga (jika ada) → Klik Pilih
• Isi formulir kesehatan → Hasil skrining muncul otomatis

2. Melalui Website Resmi BPJS

• Akses portal skrining BPJS Kesehatan
• Masukkan nomor BPJS/NIK, tanggal lahir, dan captcha
• Lengkapi data diri serta isi pertanyaan kesehatan
• Klik Simpan → Hasil skrining ditampilkan

Manfaat Skrining BPJS Kesehatan

• Mengetahui kondisi kesehatan secara keseluruhan
• Mendeteksi risiko penyakit kronis sejak dini
• Memudahkan tindakan pencegahan medis
• Mempercepat akses layanan kesehatan bila diperlukan
• Memberikan edukasi gaya hidup sehat

Skrining BPJS Kesehatan 2025 menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui deteksi dini 14 penyakit kronis.

Prosesnya mudah, bisa dilakukan secara daring, dan berlaku sekali setahun.

Peserta disarankan segera melakukan skrining agar tidak terkendala saat mengakses layanan di faskes tingkat pertama mulai September–Oktober 2025. ***