Kabar24.id - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta secara resmi memulai perkuliahan di kampus barunya yang berlokasi di Jalan Soetomo nomor 51, Selasa, 2 September 2025.
Dengan pembukaan Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Surakarta menghadirkan dua program studi unggulan, yakni Ethnomusikologi dan Tari.
Kehadiran kampus ini melengkapi infrastruktur pendidikan tinggi negeri di Banyuwangi, yang sebelumnya telah memiliki Universitas Airlangga FIKKIA, Politeknik Negeri Banyuwangi, hingga Akademi Pilot Indonesia.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi dan Siswa SMA/SMK Serentak Tolak Tawuran
Indah Widiastuti, Kepala Bagian Umum Fakultas Seni Pertunjukan, menegaskan bahwa kurikulum ISI di Banyuwangi tetap sama dengan kampus pusat. Bedanya, terdapat penekanan pada budaya lokal. “Mayoritas materi memasukkan budaya Banyuwangi,” katanya.
Mata kuliah yang diajarkan pun erat dengan tradisi. Mahasiswa Ethnomusikologi akan belajar Antropologi Musik, Pengantar Ethnomusikologi, Angklung Blambangan, serta Tabuhan Gandrung. Untuk mahasiswa Tari, materi meliputi koreografi, sejarah tari Nusantara, dan tari klasik Surakarta.
Menurut Indah, tenaga pengajar terdiri dari 18 dosen PNS ISI Surakarta, 8 dosen praktisi dari Banyuwangi, dan 5 dosen umum. “Kolaborasi ini memperkuat pembelajaran seni berbasis budaya daerah,” jelasnya.
Renaldi Lestianto Utomo, salah satu dosen Prodi Tari, menyebutkan bahwa kurikulum ini akan menghidupkan kembali seni tari Banyuwangi. “Kami merancangnya untuk menggali dan mengajarkan nilai-nilai seni tari Banyuwangi,” ungkapnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menilai kehadiran ISI Surakarta akan mencetak SDM unggul yang siap mendukung seni dan pariwisata. Ia menekankan, “Program ini menyiapkan SDM berdaya saing, sekaligus menopang pengembangan budaya daerah.”
Kerja sama antara Pemkab Banyuwangi dan ISI Surakarta sudah terjalin sejak 2016 melalui Beasiswa Banyuwangi Cerdas. Dengan adanya kampus resmi di Banyuwangi, kerja sama ini semakin mengakar kuat.
Kehadiran ISI Surakarta di Banyuwangi membuka peluang besar bagi anak muda untuk berkembang di dunia seni pertunjukan, sekaligus melestarikan budaya daerah yang telah menjadi identitas Banyuwangi.**
Artikel Terkait
Gerakan Pangan Murah, Banyuwangi Distribusikan 49 Ton Beras untuk Warga
Duathlon Kids Banyuwangi, Ajang Sehat Anak Lewat Push Bike dan Atletik Halang Rintang
Saham Tetiba Anjlok 2,5 Persen usai Nestle Copot CEO Laurent Freixe yang Terlibat Skandal Asmara dengan Karyawan
Polresta Banyuwangi dan Siswa SMA/SMK Serentak Tolak Tawuran