• Senin, 22 Desember 2025

Merayakan 10 Muharram sebagai Hari Bahagia Anak Yatim Menurut Al-Baqarah 220

.
- Minggu, 6 Juli 2025 | 10:56 WIB
Ilustrasi Anak Yatim (Freepik)
Ilustrasi Anak Yatim (Freepik)

Kabar24.id - Dalam tradisi umat Islam, tanggal 10 Muharram kerap disebut sebagai lebarannya anak yatim. Ini adalah hari di mana perhatian masyarakat terhadap anak-anak yatim meningkat secara luar biasa melalui berbagai bentuk kebaikan dan santunan.

Tanggal 6 Juli 2025 menandai datangnya 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Momentum ini dimanfaatkan umat Muslim di berbagai daerah untuk memperbanyak amalan, termasuk puasa sunnah dan kegiatan sosial yang menyentuh hati.

Puasa Asyura menjadi salah satu ibadah yang ditekankan di hari ini, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Namun lebih dari itu, banyak umat Islam menjadikan 10 Muharram sebagai momen terbaik untuk menyantuni anak yatim.

Baca Juga: Efek Penyesuaian 1,9 Juta Data Penerima Bansos, Tak Semuanya Dapat

Tak heran bila kemudian muncul istilah "lebarannya anak yatim" untuk menyebut 10 Muharram. Bukan karena mereka mendapat makanan enak atau baju baru, melainkan karena pada hari tersebut mereka merasakan kasih sayang dan perhatian yang lebih dari masyarakat.

Rasulullah SAW menaruh perhatian besar terhadap anak yatim. Dalam hadis disebutkan bahwa orang yang merawat anak yatim akan bersama beliau di surga seperti dua jari yang berdampingan. Hal ini menunjukkan betapa besar keutamaan menyantuni mereka.

"Aku dan orang yang merawat anak yatim seperti ini dalam surga.” Kemudian nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, seraya sedikit merenggangkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Tak Hanya Periksa ‘Mas Pelayaran’ soal Dugaan Aniaya Driver Makanan Online di Sleman, Polisi Juga Kejar Pelaku Perusakan Mobil Patroli

Masyarakat diajarkan untuk tidak hanya menyayangi anak yatim, tetapi juga memastikan hidup mereka tidak kesulitan. Memberi perhatian dan menyantuni mereka adalah salah satu bentuk ibadah yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 220:

“Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, Memperbaiki keadaan mereka adalah baik! Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Baqarah ayat 220)

Ayat tersebut memberikan panduan tegas agar harta anak yatim tidak dicampuradukkan tanpa tanggung jawab. Bahkan lebih dari itu, Islam mengajarkan untuk memperlakukan anak-anak yatim seperti saudara sendiri, dengan cinta dan kepedulian.

Baca Juga: Viral Dosen Wanita Diduga Berselingkuh, Suami Klaim Temukan Bukti Foto dan Video Dewasa di HP sang Istri

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga menegaskan bahwa perhatian terhadap anak yatim bukan hanya soal materi, tetapi juga soal pendampingan emosional dan spiritual. Mencintai mereka berarti menjamin hidup yang lebih baik dan penuh harapan.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Inses?

Rabu, 21 Mei 2025 | 19:35 WIB

dr Aisyah Dahlan: Bahasa Kasih Sayang Hadiah

Kamis, 10 April 2025 | 05:13 WIB
X