Memasuki usia 7 hingga 12 tahun, kondisi rejeki mengalami penurunan dan kebutuhan tidak sepenuhnya terpenuhi.
Pada usia 13 hingga 18 tahun, nasib kembali meningkat meski tetap membutuhkan kerja keras dan pergaulan yang sehat.
Usia 19 hingga 24 tahun menjadi fase keberuntungan dengan rejeki lancar, karier menyenangkan, dan asmara yang berjalan mulus.
Pada rentang usia 25 hingga 30 tahun, kehidupan berjalan stabil dan penuh kebahagiaan selama mampu mengelola keuangan dengan baik.
Memasuki usia 31 hingga 36 tahun, Rabu Pon disarankan berhati-hati karena rejeki berada dalam kondisi krisis.
Usia 37 hingga 42 tahun ditandai dengan peningkatan rejeki, karier yang menanjak, dan kepercayaan dari lingkungan.
Pada usia 43 hingga 48 tahun, keberuntungan masih menyertai dengan catatan menjaga sikap dan menjauhi kesombongan.
Memasuki usia 49 hingga 54 tahun, nasib mengalami penurunan yang menuntut evaluasi diri dan perubahan gaya hidup.
Usia 55 hingga 60 tahun membawa perubahan positif setelah masa penurunan di tahun-tahun sebelumnya.
Pada usia 61 hingga 66 tahun, rejeki tergolong sulit dan kesehatan mulai menurun.
Usia 67 hingga 72 tahun menunjukkan perbaikan nasib meski kondisi fisik perlu lebih diperhatikan.
Memasuki usia 73 hingga 78 tahun, kesejahteraan kembali meningkat dengan dukungan keluarga yang kuat.
Pada usia 79 hingga 90 tahun, nasib kembali menurun seiring dengan kondisi kesehatan yang melemah.
Usia 91 hingga 96 tahun digambarkan sebagai fase berat yang membutuhkan kedekatan spiritual.
Sementara pada usia 97 hingga 102 tahun, kesejahteraan relatif membaik meski fungsi tubuh tidak lagi optimal. ***
Artikel Terkait
Jumat Pahing 8 Agustus 2025, Bagaimana Perhitungan Weton Menurut Primbon Jawa, Keberuntungan dan Pantangan
Primbon Jawa Selasa Pon 2 Desember 2025 Ungkap Watak dan Rejeki Lengkap
Terungkap Ramalan Weton Minggu Pon 7 Desember 2025, Primbon Jawa Ungkap Kejutan Nasib
Ramalan Weton Jumat Pon 12 Desember 2025, Ini Watak dan Rejekinya Berdasar Primbon Jawa