Keamanan Siber Berisiko Menjadi Perhatian Utama Bagi Organisasi di Indonesia

Daftar Isi

 



Di era digital saat ini, risiko keamanan siber telah menjadi perhatian utama bagi organisasi dari semua ukuran dan industri. Laporan terbaru oleh The Institute of Internal Auditors IIA menyoroti meningkatnya ancaman risiko keamanan siber dan potensi dampaknya terhadap bisnis di Indonesia. Menurut laporan itu, risiko keamanan siber menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi, sehingga penting bagi organisasi untuk memprioritaskan upaya keamanan siber mereka.


Laporan IIA yang berjudul Risk in Focus Global Summary 2024 mengungkapkan bahwa risiko keamanan siber menjadi perhatian utama bagi organisasi di Indonesia. Laporan ini menyoroti beberapa temuan utama, termasuk

1. Risiko keamanan siber menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi, sehingga penting bagi organisasi untuk memprioritaskan upaya keamanan siber mereka.

Jenis insiden adalah serangan phishing, infeksi malware, dan pelanggaran data.


3. Biaya insiden keamanan siber bisa signifikan, dengan biaya rata-rata pelanggaran data di Indonesia diperkirakan 1,5 juta.


4. Laporan ini juga mencatat bahwa kurangnya kebijakan dan pelatihan keamanan siber formal dapat menyebabkan peningkatan kerentanan dan risiko.


5. Laporan ini merekomendasikan agar organisasi di Indonesia memprioritaskan upaya keamanan siber mereka dengan menerapkan strategi keamanan siber yang komprehensif, termasuk penilaian risiko rutin, pelatihan karyawan, dan perencanaan respons insiden.


Berita ini dikutip dari Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/214026/webinar-rsm-indonesia-cybersecurity-jadi-risiko-utama-organisasi