Telak Banget! Balasan Ganjar Kala Gibran Bilang Urusan SMK Ranahnya Gubernur

Daftar Isi

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bercerita menemukan SMK dengan kondisi kurang baik saat awal memimpin Kota Solo dan memberanikan diri bertindak. Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) membalas pernyataan Gibran tersebut.

Hal ini berawal saat salah seorang santriwati bertanya ke Gibran terkait cara pemerintah agar santri tak kalah saing dengan siswa di sekolah umum lantaran keterbatasan teknologi dan informasi. Acara tersebut tanya jawab bertajuk 'Gibran Mendengar, Santri Bicara' di Pondok Pesantren (Ponpes) AsShiddiqiyah 2, Tangerang, Banten, Senin (4/12).

"Istilah demokrasi itu memimpin dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, kita kan sebagai santri kita kan kekurangan, maksudnya terbatas dengan teknologi dan informasi. Terus itu bagaimana caranya pemerintah menangani agar santri-santri itu tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain mengenai informasi dan teknologi tersebut," tanya salah seorang santriwati.

"Misal kalau di sini kita terbatas akan internet atau main komputer dan segala macam, jadi otomatis kan nanti kalau kita udah lulus dari pesantren kita akan kalah dengan yang lain maksudnya mungkin dari segi teknologi. Itu bagaimana pemerintah caranya pemerintah menanggulangi? Kan pemerintah itu untuk rakyat jadi ada hak kami buat meminta jawaban dari pemerintah," imbuhnya.

Gibran mengatakan pertanyaan itu sering dilontarkan oleh siswa-siswi SMK. Gibran lalu bercerita menemukan SMK dengan kondisi kurang baik saat awal memimpin Kota Solo.

"Pertanyaannya hampir-hampir mirip sih sebenarnya. Ini juga jenis-jenis pertanyaan yang juga sering ditanyakan teman-teman yang ada di SMK ya. Tadi saya bilang masalah missmatch antara sekolah dan dunia industri. Dulu tuh waktu awal-awal saya menjabat di Solo itu kita kunjungan ke beberapa SMK ya," kata Gibran.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan urusan SMK sebenarnya merupakan ranah gubernur bukan wali kota. Namun, dia mengaku memberanikan diri.

"Sebenarnya SMK tuh bukan ranahnya wali kota sih tapi ranahnya gubernur. Tapi karena ya keadaannya kurang baik, kami memberanikan diri untuk membuat konsorsium itu isinya perusahaan-perusahaan besar seperti misalnya Astra, Sinar Mas," ujarnya.

Gibran mengatakan kondisi SMK yang ditinjaunya saat itu kurang baik. Dia mengatakan komputer di SMK itu juga masih dari zaman dulu atau jadul.

"Itu mereka (konsorsium) kami bentuk untuk mengawal SMK negeri yang sebelumnya, mohon maaf, komputernya masih jadul, atau alat-alatnya itu masih sangat tidak ter-update. Ini kita update semuanya. Jadi apa yang dipakai di pabrik, apa yang dipakai di industri, itu sama dengan apa yang ada di sekolahnya," ujarnya.

Tak hanya itu, Gibran ingin pelajaran di sekolah terpakai di dunia kerja. Gibran ingin kurikulum di sekolah dan pelaku industri dapat saling bekerja sama.

"Jadi kita pengin apa yang dipelajari di sekolah itu nanti terpakai di dunia kerja. Yang kamu maksud itu kan? Jadi kita pengin yang namanya kurikulum itu kerja sama dengan pelaku industri. Kan yang mengerti kebutuhan industri pelaku industri itu sendiri," ujarnya.

Gibran berharap keterbukaan antara pelaku industri dan sekolah dapat terbentuk. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menyiapkan para siswa di dunia kerja.

"Jadi kita pengin ada keterbukaan antara sekolah dengan dunia industri jadi anak-anak apa yang dipelajari sehari-hari di sekolah itu bener-bener bisa terpakai di dunia kerja. Entah itu komputer, mesin CNC, kemarin kami banyak yang kami perbarui, gurunya juga kami upgrade. Jadi bener-bener ketika sudah lulus itu tidak perlu lagi ikut kursus-kursus lagi atau pelatihan tambahan tapi bener-bener ready siap untuk kerja ditempatkan di dunia-dunia usaha," ujarnya.

Ganjar Balas Gibran

Ganjar Pranowo merespons pernyataan Gibran Rakabuming soal SMK dengan kondisi kurang baik saat awal Gibran memimpin Kota Solo. Ganjar menjawab santai kritikan Gibran, yang mengatakan fasilitas SMK di Jateng ketinggalan zaman.

"Jadul aja bisa menghasilkan tenaga kerja siap pakai ya, apa lagi modern," kata Ganjar di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12).

Dari kritikan itu, Ganjar menilai Gibran sudah memiliki catatan hasil evaluasinya. Artinya, menurut Ganjar, Gibran siap untuk debat capres-cawapres yang telah disiapkan KPU nantinya.


"Saya senang karena beliau (Gibran) memberikan catatan, jadi ini sangat bagus untuk saya bahwa beliau pun siap debat (capres-cawapres) gitu ya," ucap Ganjar

"Jadi agak fitnah itu yang mengatakan kalau beliau tidak siap debat itu ya. Beliau siap, punya catatan," imbuh Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa dirinya bersama Gibran ikut serta dalam kerja sama Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI dengan Pemprov Jateng. Di mana, kerja sama itu terkait revitalisasi 7 SMK di Jateng.

"Dan kebetulan ketika konsorsium dibuat itu beliau juga ikut bersama beliau, saya bersama Mas Gibran bareng untuk menyusun itu, dan beliau itu orang yang sangat kreatif. Beliau itu punya banyak kreatifitas dan tentu bisa membantu siapapun tanpa harus melihat kewenangan," imbuhnya.(detiknews.com)