Biodata Serta CV Mentereng Hendri Cahaya Putra, Predator Anak di Tapanuli Tengah yang Kini Masuk DPO Polisi

Daftar Isi

Tentang siapa sosok Hendri Cahaya Putra sang predator kasus rudapaksa terhadap anak akan diulas dalam artikel ini.

Hendri Cahaya Putra, saat ini tengah menjadi buron atau ditetapkan sebagai Daftar Pencariam Orang (DPO) oleh Polres Tapanuli Tengah.

Namun siapa sangka, ternyata sosok Hendri Cahaya Putra punya Curikulum Vitae (CV) yang cukup mentereng, bahak bukan kaleng-kaleng.

Hal itu, terbukti daru riwayat pendidikan baik formal maupun nom formal, pengalaman organisasi, penghargaan yang pernah diraih serta kemampuan yang ia sematkan dalam CV pribadinya.

Dikutip Kilat.com dari Linkedin milik Hendri Cahaya Putra tampak dirinya menayangkan slide CV pada profilnya.

Berikut biodata dan CV dari Hendri Cahaya Putra yang sekarang tengah buron atas kasus rudapaksa terhadap puluhan anak di Tapanuli Tengah:

Nama Lengkap : Hendri Cahaya Putra

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Januari 1997

Umur : 26 tahun

Tinggi Badan : 170 cm

Berat Badan : 60 Kg

Agama : Islam

Status : Lajang

Alamat : Jalan Rambungan II No. 179 Bandar Kecamatab. Percut Sei Tuan Kabupaten. Deli Serdang Sumatera Utara.

Media sosial

- Facebook : Hendri Cahaya Petra

- Instagram : @ shendri.cahaya12

- Telegram: @hendricahaya12

- Email : hendribaee@gmail.com

Sementara berikut riwayat pendidikan Hendri Cahaya Putra :

Pendidkan Formal

- SD Islam Al-Munir Tambun Selatan tahun 2003-2009

- SMP Islam Al-Munir Tambun Selatan tahun 2009-2012.

- SMA Negeri 03 Kaur Bengkuli tahun 2012-2015.

- S1 STMIK Budi Darma Medan Prodi Teknik Informatika tahun 2015-2019 IPK 3,69 (cumlaude).

Pendidikan Non Formal

- Pelatihan Desain Grafis Oleh PKBM Anak Sumatera tahun 2017

- Pelatihan Desain Grafis Program PKW (Pendidikan Kursus dan Pelatihan)Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2017.

Pengalaman Organisasi

- Ketua Humas dah Syiar LDK Al-Hayyan tahun 2017-2018.

- Wakil Ketua HIMATIKA tahun 2017- 2018

- Ketua PHBI LDK Al-Hayyan tahun 2018-2019.

Pengharagaan dan Sertifikat

- Sertifikat Panitia Konfrensi Nasional Teknologi Informasi Dan Komputer (KOMIK) Medan tahun 2018.

- Sertifikat Pemakalah Seminar Nasional Sains dan Teknik Informasi (SENSASI) Medan tahun 2018

- Sertifikat "Internet Of Thing" Medan tahun 2018

- Moderator di berbagai acara hari besar islam dan seminar sejak tahun 2017-2018

Pengalaman Kerja

- Bekerja di Depot Air RO tahun 2015-2017

-Praktek Kerja di Kantor Camat Amplas tahun 2017-2019

- Driver Gojek

Dalam CV nya Hendri Cahaya Putra juga menerangkan kalau dirinya banyak memiliki kemampuan diantaranya:

- Informasi Teknologi Office, Photoshop, Editor Video, Data Base Mysql.

- Fotografer, dan Digital Marketing.

- Bahasa Bahasa Indonesia (Aktif) Bahasa Inggris (Pasif).

Hendri Cahaya Putra kini tengah diburu oleh Polres Tapanuli Tengah, karena diduga menjadi pelaku rudapaksa terhadap anak-anak.

Bahkan disebutkan, tidak hanya satu namun ada puluhan anak yang sudah menjadi korbannya.

Kasus ini terungkap, atas laporan salah satu orang tua korban, yang sudah menjadi korban keganasan dari Hendri.

Hendri Cahaya Putra pun tergolong licin dalam modusnya, hingga tak ayal jika ramai pemberitaan korban sudah mencapai puluhan anak.

Dengan cara menawarkan iming-iming bermain game dengan handphone di rumahnya adalah modus dari Hendri Cahaya Putra melancarkan kebejatannya tersebut.

Barulah, ketika anak-anak terbuai dan asyik main game yang ditawarkanya, ia pun langsung beraksi dengan melecehkan dan merudapaksa korban.

Kasus ini pun terungkap dan viral dimedia sosial, setelah Hendri Cahaya Putra ditetapkan sebagai tersangka dan kini menjadi DPO Polres Tapanuli Tengah.

Dikutip kilat.com dari instagram @medanviralinfo, Kapolres Tapanuli Tengah menyebukan bahwa kronologisny bermula ketika salah satu korban, yaitu, HZ, 10, bercerita bahwa dia dan teman-temanya telah dilecehkan oleh tersangka tersangka yang kini DPO

"Perbuatan ini dilakukan Hendri sekitar tahun 2022 hingga September 2023 di rumah tersangka dengan iming-iming diberikan bermain game handphone tersangka,” kata Kapolres Tapteng, AKBP Basa Emdem Banjarnahor dalam akun tersebut.

Ia mengatakan, barulah setelah para korban tengah asyik bermain game, Hendri pun melancarkan aksinya kepada korban yang masih tergolong anak-anak. (kilat.com)